Salin Artikel

Hanya Modal Pinjamkan Tikar, Danang Raup Rp 200.000 Sehari di TMII

JAKARTA, KOMPAS.com - Musim libur lebaran menjadi berkah bagi Danang (20), yang bekerja menyewakan tikar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. 

Ramainya pengunjung yang datang dan menyewa tikarnya membuat Danang mendapat keuntungan besar. 

Satu tikar disewakannya kepada pengunjung sebesar Rp 15.000. Selama libur lebaran ia bisa meraup penghasilan sekitar Rp 150.000 sampai Rp 200.000 per hari.

"Tapi kan nanti uangnya dibagi dua sama bos, ada bosnya yang bayar pajak ke TMII setahun Rp 2.000.000," katanya, dilansir dari Warta Kota, Sabtu (7/5/2022).

Pedagang yang menyewakan tikar memang tak bisa semberangan karena semua harus terdata oleh pihak pengelola tempat wisata TMII.

Jika tidak terdaftar maka para pedagang yang menyewakan tikar akan terjaring operasi petugas.

"Semua sudah terdaftar di koperasi," jelas Danang.

Danang sejak kelas 1 SMP sudah mencari uang di TMII dengan cara menyewakan tikar ke pengunjung.

Saat ini usianya sudah menginjak 20 tahun dan masih setia mencari uang dengan cara menyewakan tikar di Istana anak-anak.

Namun, pekerjaan tersebut hanya musiman misalnya setiap hari Sabtu dan Minggu, libur nasional, libur tahun baru dan lebaran Idul Fitri.

Danang mengaku, pernah mendapat uang sebesar Rp 1.000.000 dalam sehari ketika TMII terjadi lonjakan pengunjung.

Bahkan pengunjung yang menyewa sampai ke luar wahana Istana Anak-anak dan ia sampai kuwalahan mengatur penyewa tikar.

Namun jika pengunjung sedang sepi, maka penghasilannya tak sampai Rp 100.000.

"Paling sedikit dapat Rp 60.000, paling saya bawa uang pulang Rp 25.000," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Hanya Modal Pinjamkan Tikar, Pria Ini Bisa Raup Cuan Rp 200 Ribu Sehari di TMII: Jualan Sejak Bocil"

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/07/08560341/hanya-modal-pinjamkan-tikar-danang-raup-rp-200000-sehari-di-tmii

Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke