Banjir dengan ketinggian hingga 50 sentimeter diketahui melanda dua titik di Kecamatan Periuk sejak Selasa (10/5/2022) hingga Rabu (11/5/2022).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Periuk BPBD Kota Tangerang Syahrial berujar, banjir yang terjadi pada 2020 sampai menyentuh genteng kediaman warga.
Oleh karena itu, dia menilai bahwa banjir yang terjadi kali ini tidak lebih parah dari banjir yang pernah terjadi sebelumnya.
"Ini belum seberapa, dulu (ketinggian banjir) sampai genteng," sebut Syahrial, ditemui di lokasi banjir, Rabu.
Meski begitu, banjir yang terjadi kali ini memutus akses kendaraan bermotor untuk melewati Jembatan Alamanda, Gembor, Kecamatan Periuk.
Jembatan Alamanda merupakan penghubung wilayah Gembor-Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.
"Kalau sekarang akses jalan saja yang terganggu," tuturnya.
Menurut Syahrial, banjir kali ini relatif aman karena tanggul di Kali Ledung, yang melintas di bawah Jembatan Alamanda, sudah diperbaiki.
"Jadi relatif aman karena sudah diperbaiki tanggul di Kali Ledug ini. Sudah ditinggikan juga oleh pemerintah daerah," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Syahrial menambahkan bahwa disediakan 18 pompa air untuk menyedot banjir di Kecamatan Periuk.
Usai disedot, air itu dibuang ke Kali Ledug.
Syahrial sebelumnya berujar, banjir di Kecamatan Periuk muncul di Jembatan Alamanda dan Perumahan Garden City.
"Kondisi ini berlangsung sejak tadi malam, pukul 12.30 WIB atau 00.30 WIB dini hari," sebutnya.
Banjir dengan ketinggian 30-50 sentimeter yang muncul di Periuk disebabkan oleh hujan berintensitas tinggi.
"Situasi ini akibat curah hujan yang cukup tinggi, dan durasinya juga cukup panjang. Tinggi muka air itu terendah 30 sentimeter, dan yang tertinggi 50 sentimeter," ujarnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/11/13294551/banjir-50-sentimeter-di-periuk-bpbd-belum-seberapa-dulu-ketinggian-air