Salin Artikel

Saat Kenaikan Kapasitas KRL Tuai Pro dan Kontra di Antara Para Penumpang...

Peraturan itu lantas menimbulkan pro dan kontra di kalangan penumpang KRL.

Essi (22), salah satu penumpang KRL, menilai bahwa pelonggaran itu sudah tepat untuk diterapkan. Sebab, menurut dia, kasus Covid-19 cenderung melandai belakangan ini.

"Kalau menurut saya, kan angka Covid-19 sudah turun, KRL juga banyak yang pakai, jadi sebenarnya enggak apa-apa untuk saat ini," papar Essi saat ditemui di Stasiun Tangerang, Kamis.

"Jadi (dengan) terkendalinya kasus Covid-19, lalu kuota penumpang bertambah, ya enggak apa-apa," sambung dia.

Essi juga tidak merasa khawatir jika harus berdempet-dempetan dengan penumpang lain.

Dalam kesempatan itu, ia mengaitkan antara peningkatan kapasitas KRL dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal kebijakan melepas masker di luar ruangan karena pandemi dinilai sudah terkendali.

"Jokowi sudah bilang kalau boleh lepas masker. Orang-orang juga sudah enggak terlalu khawatir ya. Jadi nyaman-nyaman saja," tuturnya.

Farah (28), penumpang lainnya, juga mengaku tidak mempermasalahkan soal peningkatan kapasitas penumpang KRL tersebut.

Meski sudah boleh berdempet-dempetan, penumpang KRL dinilai masih rajin mengenakan masker.

Selain itu, Farah juga tak lagi was-was saat berdempetan dengan penumpang lain karena sudah divaksinasi Covid-19 dosis ketiga.

"Yang saya lihat ya sebenarnya enggak apa-apa kalau naik. Kan di satu sisi, penumpang ini (KRL) masih pada pakai masker semua," papar Farah ditemui di Stasiun Tangerang, Kamis.

"Saya juga sudah booster, jadi Insya Allah enggak apa-apa," lanjutnya.

Sementara itu, penumpang KRL lain bernama Lia (24) mengaku khawatir dengan adanya kenaikan kapasitas KRL tersebut.

Sebab, peraturan itu diterapkan tak lama setelah adanya pelonggaran pemakaian masker.

"Menurut saya sendiri, jujur merasa khawatir ya. Karena saya ngerasa ini semua imbauan baru, kayak misal pelonggaran pemakaian masker, kan baru kemarin," tutur Lia, ditemui di Stasiun Tangerang.

"Terus, sekarang kapasitas juga. Saya rasa terlalu dempet dengan yang kemarin, rasanya langsung sekejap aja berubah gitu," sambungnya.

Karena kekhawatirannya itu, selama di KRL rute Tangerang-Jakarta, ia duduk di kursi penumpang yang masih sepi.

Lia juga masih mengenakan masker dua lapis saat di dalam KRL.

"Jadi tadi nyari gerbong di tengah-tenfah menuju belakang (KRL), dengan harapan ya bisa mendapatkan tempat duduk yang enggak terlalu nempel. Karena, banyak tempat duduk panjang yang full," urainya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pukul 14.15 WIB, salah satu gerbong KRL di stasiun itu dipenuhi penumpang yang hendak berangkat menuju arah Jakarta.

Para penumpang itu tampak tak lagi menjaga jarak. Namun, mereka masih mengenakan masker. Ada yang mengenakan masker dua lapis, ada yang hanya satu lapis.

Gerbong 7 KRL itu tampak lebih ramai dari gerbong lainnya. Terdapat dua petugas yang tengah mengepel lantai KRL menggunakan cairan pembersih.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/05/19/17002781/saat-kenaikan-kapasitas-krl-tuai-pro-dan-kontra-di-antara-para-penumpang

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke