JAKARTA, KOMPAS.com - Ahli Epidemiologi Griffith University Australia Dicky Budiman menyarankan kepada delapan warga yang disebut terpapar virus diduga berasal dari tikus untuk segera diperiksa lebih lanjut.
Delapan orang itu merupakan warga RT 08 dan 10 RW 02 di Jalan Melati 1, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Kementerian Kesehatan yang turun tangan telah mengambil sampel dengan melakukan uji usap melalui mulut dan anus serta darah dari 50 tikus yang dijaring dari rumah warga itu.
"Orang yang terpapar atau yang sakit ini juga harus diperiksa darahnya. Jadi dua, aspek manusia dan aspek (sampel) binatang," ujar Dicky saat dihubungi pada Kamis (2/6/2022).
Dicky juga meminta kepada Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Selatan untuk menangani serius soal penyakit yang dialami delapan warga itu sambil menunggu hasil pemeriksaan sampel tikus oleh Kementerian Kesehatan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan dengan mensosialisasikan kepada delapan orang yang jatuh sakit untuk sementara tidak berkontak dengan keluarga.
"Tidak harus isolasi tapi memastikan bahwa yang terpapar ini sementara tidak kontak dengan orang sekitar. Dirawatlah sambil menunggu sampel," kata Dicky.
Dicky juga menyarankan Sudin Kesehatan untuk mengimbau kepada warga di sekitar untuk selalu membersihkan rumah guna menghindari tikus bersarang.
"Ini bicara masalah sanitasi lingkungan artinya tempat tempat yang menjadi sarang tikus ini juga harus dibersihkan. Ini juga mencegah kontak dengan kotoran si hewan baik itu urine atau cairan tubuh lain dari si tikus," ucap Dicky.
Delapan warga Melati Satu, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, sebelumnya dilaporkan jatuh sakit diduga akibat terpapar virus yang berasal dari tikus.
Ketua RT 08 Sofyan menjelaskan, semula delapan orang itu mengalami demam tinggi dan mengeluhkan adanya bercak merah pada bagian lengan dan kaki dalam waktu berdekatan.
"Itu demam tinggi, terus sehari kemudian, dia keluar warna merah bercak-bercak merah, seperti tampak, lalu tulang ngilu," ujar Sofyan saat dikonfirmasi, Selasa (31/5/2022).
Sejumlah warga sakit lalu berobat ke puskesmas dan berbagai klinik umum di sekitar tempat tinggal.
"Sebenarnya lebih dari 8 orang, cuma ada sebagian berobat di rumah sakit biasa. Kalau yang puskesmas yang terdata warga saya dua orang, dari warga RT 10 2 orang, jadi total semuanya 4 orang," ucap Sofyan.
Sementara itu, Subdit Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan RI, Sorta mengatakan, pengambilan sampel pada puluhan tikus karena dari warga.
"Laporannya diduga ditularkan oleh salah satunya tikus yang kita sebut zoonosis. Jadi kita sekarang melakukan pemeriksaan baik itu virus atau bakteri yang akan kita ambil melalui swab," kata Sorta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/02/13151661/8-orang-yang-diduga-terpapar-virus-dari-tikus-disarankan-tak-berkontak