Salin Artikel

Ketika PKL di Jalan Citayam Terimbas Kasus Pelintasan Sebidang Rawa Geni, Disuruh Bongkar Lapak Sendiri

DEPOK, KOMPAS.com - Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) di dekat akses pelintasan sebidang di Rawa Geni, Ratu Jaya, Cipayung, Depok, diminta mengosongkan tempat usahanya.

Sebab, rencananya di lokasi tersebut bakal dibuat pelebaran jalan untuk akses warga menyeberangi pelintasan sebidang Rawa Geni.

Hal itu tertuang dalam Surat Edaran Teguran Nomor 500/136- Pem yang ditekan pada tanggal 23 Juni 2022 oleh Lurah Ratu Jaya Ahmad Soma. Surat edaran itu merupakan tindak lanjut dari Perda Kota Depok Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Ketertiban Umum.

"Bahwa terkait hal tersebut, dilarang berjualan di jalan atau trotoar Jalan Raya Citayam, Kelurahan Ratu Jaya, tepatnya di jalan masuk perlintasan kereta api Rawageni akan digunakan jalan dan akan dibuat pelebaran jalan di wilayah tersebut," tertulis dalam surat edaran teguran.

Selain itu, para pedagang kaki lima diberikan batas waktu kurang lebih dua hari dari tanggal 23 Juni sampai 25 Juni 2022 untuk dapat mengosongkan lahan bakal calon pelintasan.

Pedagang sebut sosialisasinya mendadak

Gian, salah seorang pedagang buah di sekitar pelintasan itu, mengaku telah menerima surat pemberitahuan untuk membongkar lapak tersebut.

Hanya saja, dia menyebut sosialisasinya terlalu mendadak, sebab dirinya hanya diberikan waktu dua hari untuk melakukan pengosongan tempat usahannya.

"Diinfokannya mendadak, baru dikasih tahunya pas kemarin tanggal 22 Juni," kata Gian saat ditemui, Jumat (24/6/2022).

Namun, Gian mengaku baru bersedia mengosongkan lapaknya jika ia menerima surat keterangan resmi dari instansi terkait.

"Kita sih enggak masalah kalau dikasih tenggat waktu di hari Jumat harus sudah beres. Asalkan harus ada surat resminya buat kita, yang dikeluarkan dari pemerintah setempat ataupun dari Satpol PP," kata Gian.

Berdasarkan surat teguran yang diterimanya, Gian menuturkan, nantinya pengosongan tempat usahanya bakal dibuatkan pelebaran jalan akses ke pelintasan sebidang di Rawa Geni.

"(Dikeluarkannya) surat edaran ini, untuk menghindari kecelakaan dan diperbesar jalannya buat space pelintasan KRL di Rawa Geni," kata Gian.

Selain itu, kata Gian, setidaknya ada delapan PKL yang mendapatkan teguran untuk mengosongkan tempat usahannya yang terdampak pelebaran jalan.

Bukan untuk pelebaran jalan

Lurah Ratu Jaya Ahmad Soma mengatakan surat edaran teguran pengosongan lapak PKL sebagai upaya penertiban.

Pasalnya, kata Ahmad, keberadaan PKL di pinggir jalan Raya Citayam telah melanggar peraturan daerah (Perda) Kota Depok Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Ketertiban Umum.

Oleh karena itu, kata Ahmad, pihaknya baru melakukan penertiban para PKL dengan memanfaatkan momentum setelah adanya polemik pelintasan sebidang di Rawageni.

"Jadi, bukan pelebaran jalan. Itu hanya dirapikan aja. Kan memang PKL enggak boleh berjualan disitu. Sekalian aja ada momen itu, pokok itu hanya buat dirapikan saja," ujar Ahmad.

Untuk saat ini, Ahmad berujar, hanya PKL liar di dekat pelintasan rel kereta api yang diminta mengosongkan tempat usaha mereka.

Namun, tidak menutup kemnungkinan akan dilakukan secara menyeluruh.

"Hanya dekat yang di pelintasan Rawa Geni saja. Tapi nanti bakal semuanya juga kena, memang kan sudah enggak boleh karena melanggar perda," ujarnya.

Lurah Ratu Jaya tetap usulkan pelebaran jalan

Sementara itu, Ahmad mengaku, penertiban para pedagangan kaki lima berawal dari adanya wacana pelebaran jalan di sekitar pelintasan Rawa Geni.

Selain itu, keberadaan PKL yang tidak berizin itu kerap kali menimbulkan kemacetan.

"Kemarin itu kan wacananya terkait rencana pelebaran buat (akses pelintasan Rawa Geni) pas mobil mau belok ke arah potongan rel kerata api itu, biar enggak terlalu macet," kata Ahmad.

Meski demikian, Ahmad tetap mengusulkan pelebaran jalan untuk akses ke pelintasan sebidang Rawa Geni.

"Tapi nanti kita usulkan ke sana (pemerintah soal pelebaran akses jalan warga ke pelintasan Rawa Geni). Selama belum disetujui, kita tanami pohon," kata Ahmad.

Akan tetapi, kata Ahmad, pihaknya akan memanfaatkan lahan untuk dihiasi berbagai macam tanaman sambil menunggu persertujuan pelintasan sebidang di Rawa Geni dibuka secara resmi.

"Jadi untuk sementara ini, kalau di situ sudah kosong bakal dikasih tanaman dulu," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/06/25/07102501/ketika-pkl-di-jalan-citayam-terimbas-kasus-pelintasan-sebidang-rawa-geni

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke