JAKARTA, KOMPAS.com - Para remaja yang kerap nongkrong di sekitar Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat, disebut kurang peduli lingkungan di kawasan tersebut.
Untuk diketahui, para remaja yang nongkrong di sekitar Terowongan Kendal, Dukuh Atas, kebanyakan berasal dari kota dan daerah penyangga Jakarta.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengaku mendapatkan informasi soal remaja yang kurang peduli lingkungan itu.
"Soal Terowongan Kendal ini, kemarin kami baru dapat laporannya. Ternyata, di sana tempat kumpul, tapi juga mereka masih kurang peduli dengan lingkungan," paparnya, ditemui di Ancol, Jakarta Pusat, Selasa (5/7/2022).
Karena itu, Asep menyatakan bahwa DLH DKI Jakarta bakal mengerahkan sejumlah personel untuk bersiaga di sekitar Terowongan Kendal pada akhir pekan ini.
Personel itu disiagakan untuk menyosialisasikan terkait kebersihan lingkungan.
"Insya Allah nanti, dalam pekan ini, kami coba taruh petugas di sana untuk menyosialisasikan kebersihan," sebut dia.
Dalam kesempatan itu, Asep meminta para remaja yang nongkrong itu agar peduli lingkungan.
Hal terkecil yang bisa dilakukan para remaja itu ialah membuang sampah pada tempatnya.
"Walau pun tempat kumpul, yang kumpul di sana juga peduli lah, paling enggak buang sampah. Letakkan sampah pada tempatnya," pintanya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya menyatakan, ramainya kawasan Dukuh Atas disebabkan oleh beberapa hal.
Salah satunya adalah masa libur sekolah yang kini sedang berlangsung.
"Memang karena libur sekolah anak-anak, dari Citayam itu datang ke Jakarta menggunakan kereta," ungkapnya saat ditemui, Senin (4/7/2022).
Akses transportasi yang mudah dari Citayam menuju Dukuh Atas menggunakan kereta rel listrik (KRL) juga menjadi salah satu penyebab ramainya kawasan tersebut.
"Itu kan kereta (KRL) langsung sampai ke Dukuh Atas," ucap Riza.
Selain itu, ia juga menduga bahwa banyak remaja yang ingin berekreasi dan mencari tempat hiburan di Jakarta, salah satunya di Dukuh Atas.
Riza menyatakan, Ibu Kota merupakan wilayah yang tak hanya dimiliki oleh warga DKI Jakarta saja.
Namun, Ibu Kota merupakan wilayah yang dimiliki warga Indonesia.
Dengan demikian, politisi Gerindra itu menegaskan bahwa siapa pun boleh mengunjungi Jakarta.
"Jakarta ini kota milik semua, tidak hanya warga Jakarta, tapi seluruh warga Indonesia. Siapa saja boleh datang ke Jakarta," tegasnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/05/16441561/dlh-dki-terima-laporan-soal-remaja-yang-nongkrong-di-dukuh-atas-kurang