Salin Artikel

Diduga Akibat Korsleting, Restoran Masakan Padang di Tangerang Terbakar

TANGERANG, KOMPAS.com - Kebakaran melanda sebuah Restoran Masakan Padang Sederhana di Jalan Jenderal Sudirman RT 007 RW 017 Suka Sari, Tangerang, Banten pada Selasa (5/7/2022).

Kepala Seksi (Kasi) Kedaruratan BPBD Kota Tangerang Hambali Bakar mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga pukul 16.50 WIB.

Timnya kemudian berangkat ke tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 16.55 WIB dan tiba di lokasi pukul 17.10 WIB.

Kebakaran terjadi di lantai dua restoran tersebut menghanguskan area kantor dan gudang logistik.

"Diduga korsleting listrik. Perkiraan kerugian kurang lebih 300 juta," ujar Hambali kepada wartawan, Selasa.

Sebanyak 10 unit damkar dan 50 personil dikerahkan untuk memadamkan api yang membakar bangunan seluas 200 meter persegi itu.

Api dipadamkan sekitar pukul 18.30 WIB.

Dikonfirmasi terpisah, saksi yang merupakan pegawai restoran bernama Mulyadi mengaku melihat kobaran api sekitar pukul 16.30 WIB.

"Saya lagi ngelayanin tamu (pembeli), saya lihat api keluar dari gudang. Saya coba padamin pakai APAR dulu," ujar Mulyadi di lokasi.

Ia dan teman-temannya kemudian menyelamatkan barang-barang yang mudah terbakar seperti gas dan mematikan arus listrik.

Menurut dia, restoran yang sudah berdiri sejak tahun 2005 itu baru pertama kali ini mengalami kebakaran.

"Enggak ada korban jiwa. Yang kebakar paling berkas, komputer, laptop, AC, meja, dan kursi (ada 300)," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/05/21593001/diduga-akibat-korsleting-restoran-masakan-padang-di-tangerang-terbakar

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke