Salin Artikel

Kecelakaan Maut Truk Pertamina di Transyogi Cibubur: Kesibukan Instalasi Forensik RS Polri dan Bendera Merah Putih pada Peti Jenazah

JAKARTA, KOMPAS.com - Senin (18/7/2022) petang, Instalasi Forensik Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, mendadak ramai.

Ambulans lalu lalang. Beberapa orang panik, tergesa-gesa bertanya kepada petugas yang berjaga di depan ruang instalasi forensik itu. Tak lama kemudian, mereka masuk ke ruangan.

Sejumlah anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga berdatangan. Sebagian bisa masuk ke ruangan, sebagian berjaga di luar.

Pantauan di lokasi sejak pukul 17.56 WIB hingga 18.23 WIB, tercatat ada tiga ambulans mengantar jenazah.

Kantong-kantong jenazah itu berisi korban kecelakaan maut di ruas Jalan Alternatif Cibubur atau Transyogi, Bekasi, Jawa Barat.

Truk Pertamina pengangkut bahan bakar minyak (BBM) menabrak sejumlah sepeda motor dan mobil, Senin sore.

Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Brigadir Jenderal Aan Suhanan mengatakan, ada 10 korban tewas dan lima orang luka-luka dalam kecelakaan itu.

"Korban meninggal dunia ada 10. Ini sementara 10. Ada sembilan di RS Polri Kramatjati dan satu di Permata Cibubur. Korban luka ada lima," ujar Aan, di RS Polri, Senin petang.

Dua dari 10 korban tewas merupakan anggota TNI AL dan istrinya.

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menyebutkan, 11 orang tewas dalam kecelakaan itu.

"Data dari lapangan yang kami peroleh ada 11 orang meninggal dunia," ujar Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Latif Usman di lokasi.

9 jenazah diidentifikasi di RS Polri

Dari 10 korban tewas, sembilan di antaranya diidentifikasi di RS Polri.

"Sementara ini yang kami terima ada sembilan jenazah," ujar Kepala Instalasi Forensik RS Polri Arif Wahyono di lokasi.

Arif mempersilakan keluarga korban datang untuk mempermudah proses identifikasi.

"Kalau ada keluarga yang merasa kehilangan, monggo (silakan) segera ke RS Polri," ujar Arif.

Arif juga mengimbau agar keluarga korban membawa data-data pelengkap untuk mempermudah proses identifikasi.

"Data-data seperti kartu keluarga, kemudian kalau ada akta, SIM, paspor atau KTP bisa diserahkan ke kami semua," kata Arif.

Arif mengatakan, identifikasi jenazah dilakukan menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI).

"Iya, memang semua identifikasi di sini kami memakai metode DVI," ujar Arif.

Anggota TNI AL dan istrinya teridentifikasi

Hingga pukul 22.30 WIB, kedua jenazah telah teridentifikasi, yakni seorang anggota TNI AL dan istrinya.

Kedua jenazah itu kemudian dibawa pulang dari ruang forensik.

Pantauan di lokasi, bendera Merah Putih menghiasi peti pertama saat proses pengeluaran dua peti jenazah itu dari ruang forensik ke dalam mobil ambulans.

"Sudah kami serahkan dua jenazah atas nama Suparno (51) dan Priyastini (50). Almarhum suami istri yang tinggal di Perum TNI AL (Jonggol)," ujar Kasubdit Disaster Victim Identification (DVI) Polri, AKBP Nugroho Lelono, di lokasi.

Dengan demikian, masih ada tujuh jenazah yang masih dalam proses identifikasi di RS Polri.

"Ada tujuh jenazah lagi, (terdiri dari) dua perempuan dan lima laki-laki," kata Nugroho.

Pertamina akan tanggung jawab penuh

PT Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab secara penuh terhadap korban kecelakaan itu.

"Kami komitmen bahwasannya Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab penuh atas kejadian ini," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Alfian Nasution, di RS Polri, Senin petang.

"Kami akan memberikan penanganan terbaik terhadap korban (tewas) maupun beberapa korban yang masih dirawat di RS," tutur dia.

Alfian menuturkan, pihaknya sedang mendata para korban kecelakaan.

"Tentunya mulai pengurusan, pemakaman, serta perawatan (korban) yang mengalami luka-luka, sepenuhnya jadi tanggung jawab kami," kata Alfian.

Para korban kecelakaan maut itu juga dipastikan mendapatkan santunan dari Jasa Raharja. Hal itu diungkap Direktur Utama Jasa Raharja Rivan Achmad Purwantoro.

"Jasa Raharja memastikan dari seluruh korban yaitu 10 korban yang meninggal dunia dan lima dalam perawatan, semua akan mendapat santunan," ujar Rivan.

Rivan menuturkan, pihaknya sedang menunggu proses identifikasi yang dilakukan RS Polri.

"Kami harapkan setelah selesai identifikasi, kurang dari 24 jam kami akan serahkan santunan ke seluruh korban atau keluarkan korban, atau ahli waris," kata Rivan.

"Saat ini sedang dilakukan pendataan, identifikasi terlebih dahulu," tutur Rivan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/19/05494151/kecelakaan-maut-truk-pertamina-di-transyogi-cibubur-kesibukan-instalasi

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke