Salin Artikel

Cerita Pilu Margareta Mengenang Sang Ayah, Korban Kecelakaan Maut Cibubur

JAKARTA, KOMPAS.com - Margareta Hutapea terus-menerus mengusap air mata saat mengantar ayahnya, Sintong Hutapea, ke tempat peristirahatan terakhir.

Kesedihan menyelimuti pemakaman Sintong di TPU Menteng Pulo II, Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (20/7/2022) siang.

Sesekali Margareta menarik napas panjang seolah tak menduga sang ayah turut menjadi salah satu dari 10 korban kecelakaan maut di Jalan Transyogi Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/7/2022).

"Senin (saat kejadian) saya tidak tahu. Hari Selasa saya baru dapat kabar (orangtua menjadi korban)," ujar Margareta, seusai pemakaman.

Ketika itu, Margareta mengaku tak merasakan firasat apa pun terkait musibah yang dialami ayahnya.

Perempuan berusia 46 tahun itu beranggapan ayahnya bekerja seperti biasa sampai kabar duka datang dari sepupunya.

"Saya dikasih kabar oleh sepupu. Akhirnya saya berfirasat, kalau sudah masuk RS Polri karena kecelakaan pasti sudah tidak ada (meninggal dunia)," kata Margareta.

Setelah mendapat kabar dari sepupunya, Margareta bergegas ke rumah sakit untuk memastikan kondisi sang ayah.

Begitu tiba di rumah sakit, Margareta diminta untuk memberitahu tanggal lahir Sintong. "Saya ditanya polisi tanggal lahir Papah dan polisi mencocokkan, ternyata benar, dan ada tes DNA," ucap Margareta.

Lalu, Margareta mencari tahu detik-detik insiden yang dialami Sintong. Ia mendapatkan informasi bahwa orangtuanya itu mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang ke rumah di daerah Cileungsi.

Namun, perempuan yang tinggal di Pondok Jagung, Serpong, Tangerang Selatan, itu tak tahu lokasi ayahnya berangkat saat itu.

Margareta hanya mengetahui Sintong masih bekerja sebagai Ketua Yayasan Dana Kami, organisasi keagamaan yang bergerak di bidang pelayanan pemakaman.

"Papah saya itu ketua Yayasan Dana Kami, tempat peti mati (untuk pemakaman) diambil. Kebetulan tiap hari dia bekerja," kata Margareta.

Bagi Margareta, sosok Sintong merupakan orang yang aktif dan giat bekerja meski sudah berumur 74 tahun.

"Dia ingin tetap aktif, tetap smart, dengan umur yang sudah lansia ya. Saya tidak sangka kejadian itu sampai merenggut nyawa dia," ucap Margareta.

Margareta merupakan anak kedua Sintong. Kakak laki-lakinya sudah lebih dahulu meninggal dunia.

Ia mengaku dekat dengan ayahnya yang humoris dan selalu membantu orang lain yang kesulitan.

"Papah dan Mama tidak pernah berantem, yang ada itu tersenyum dan tertawa. Dari saya kecil sampai besar, dia memberikan nasihat agar saya tetap kuat, semangat dalam hidup, dan jangan pernah nyerah," kata Margareta.

Pertemuan terakhir Margareta dan mediang ayahnya itu terjadi beberapa bulan yang lalu, yakni saat Lebaran Idul Fitri 2022.

Hingga kini, Margareta masih ingat kalimat yang diucapkan Sintong. "Selama dia menginap empat hari di rumah, pertama dia minta dibelikan sepatu, dibelikan celana pendek, minta uang jajan sama saya, saya kasih semua," kata Margareta.

"Dan selama empat hari itu dia selalu ngomong, 'saya mau kembali ke rumah bapak'. Dan juga sempat ngomong sama anak saya, 'kalau nanti Opung sudah tidak ada umur, kamu harus tetap kuat dalam iman dan jaga mama'," ucapnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/07/20/21301521/cerita-pilu-margareta-mengenang-sang-ayah-korban-kecelakaan-maut-cibubur

Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke