Salin Artikel

Ulah "Pak Ogah" Pengguna Sabu, Diduga Palak Sopir sampai Rp 1 Juta di Jalan Outer Ring Road Jakbar

Diunggah pemilik akun Instagram @berbagiinfo_news9, sebuah video rekaman memperlihatkan sopir travel dipalak oleh beberapa pemuda.

Dalam video yang diunggah disebutkan bahwa pemalak, yang terlihat berjumlah dua orang pemuda, meminta uang sebesar Rp 1 juta kepada sopir travel.

"Sopir travel asal Cilacap, kena palak sebesar Rp 1 juta di Jalan Outer Ring Road Cengakreng, Jakarta Barat. Kejadian tadi pagi 1/8/2022. Hati-hati buat teman-teman yang mengendarai mobil dengan pelat luar daerah, karena incaran mereka adalah mobil truck/travel dengan pelat luar kota," tulis pemilik akun tersebut dalam kolom keterangan video, Senin.

Menyikapi kejadian tersebut, kepolisian setempat telah bergerak menyelidiki dan menangkap pelaku.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Joko Dwi Harsono mengatakan, dua pemalak telah ditangkap dalam peristiwa tersebut.

"Pelaku pemalakan kami amankan karena ada video yang viral di media sosial terkait aktivitas mereka minta-minta uang pada sopir truk, kemudian kami langsung ke tempat kejadian dan dapat dua orang pelaku," kata Joko di Mapolres Jakarta Barat, Selasa (2/8/2022).

Kedua pelaku diketahui berinisial SM (26) dan AS (17). Keduanya biasa berkegiatan sebagai tukang parkir dan "pak ogah" di sekitar lokasi.

Selain itu, berdasarkan pemeriksaan, kedua pelaku terbukti positif mengonsumsi narkoba jenis sabu.

"Kalau hasil cek urine mereka semua positif menggunakan narkoba sabu. Kemungkinan uangnya juga ya buat beli makan dan sabu," sebut Joko.

Mengonfirmasi kejadian pemalakan tersebut, Joko mengatakan, pelaku tidak meminta uang sebesar Rp 1 juta, melainkan Rp 30.000. Namun, sopir tidak memberikan uang sedikit pun.

"Hasil pemeriksaan sementara, tidak ada Rp 1 juta, mereka minta Rp 30.000. Itu pun enggak dikasih sama sopirnya," kata Joko.

Kendati demikian, Joko mengakui bahwa keduanya kerap meminta uang kepada sopir kendaraan yang melintas.

"Mereka minta uang karena kendaraan lewat. Ibaratnya, mereka bertugas di perempatan itu semacam 'pak ogah'," kata Joko.

"Yang diincar kebanyakan sopir-sopir, terutama yang pelat nomornya dari luar kota ya," kata dia.

Terkait pengakuan kedua pelaku yang menyebutkan hanya meminta uang Rp 30.000, Joko pun masih mendalaminya.

Oleh karena itu, ia meminta korban atau sopir travel yang merasa dirugikan lantaran dipalak oleh kedua pelaku, agar segera membuat laporan ke Polres Jakarta Barat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/03/05195251/ulah-pak-ogah-pengguna-sabu-diduga-palak-sopir-sampai-rp-1-juta-di-jalan

Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke