Salin Artikel

Bola Panas Timbunan Sembako Bansos Presiden di Depok, Menanti Pengakuan Terbuka JNE Express

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak terkuaknya timbunan sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang dikubur di daerah Kampung Serab, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE Express irit bicara.

Sejak sembako itu ditemukan pada Jumat (29/7/2022), JNE hanya sekali merilis siaran pers pada Minggu (31/7/2022).

Dalam keterangannya itu, Vice President of Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengakui bahwa merekalah yang mengubur sembako bantuan presiden itu karena rusak.

Namun, ia memastikan bahwa penguburan sembako yang rusak itu tak melanggar prosedur.

JNE Express diminta terbuka

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah, pun mendorong JNE Express membeberkan fakta yang sebenarnya soal temuan sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang dikubur di Depok itu.

Trubus menilai bola panas soal temuan sembako bantuan sosial (bansos) presiden itu kini ada di tangan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE Express.

Pasalnya, publik saat ini tengah memojokkan perusahan bidang pengiriman dan logistik tersebut atas timbunan sambako bansos itu.

"Artinya, JNE secara kesatria harus secara transparan, akuntabel, dan berani membuka fakta," tutur Trubus kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Menurut Trubus, pengakuan JNE nantinya menjadi titik masuk untuk mengungkap kebobrokan soal penyaluran bansos presiden yang selama ini terjadi.

"Mau tidak mau, JNE jangan mau jadi tumbal. Malah dia akan membunuh diri sendiri (kalau tidak terbuka) karena kepercayaan publik bisa hilang," kata dia.

Trubus bahkan menuding ada upaya menutup-nutupi penyimpangan dalam penyaluran sembako bansos presiden. Pasalnya, kata dia, kementerian dan lembaga dinilai saling lempar tanggung jawab soal temuan ini.

"Bahkan, Kementerian Sosial sendiri tidak mengakui (timbunan sembako). Ini semakin memperkuat dugaan publik atas prasangka liar terhadap temuan ini," ujar Trubus.

JNE Express berencana buka suara

Setelah bungkam selama beberapa hari terakhir, JNE akhirnya akan buka suara soal timbunan sembako bantuan presiden yang ditemukan terkubur di lahan kosong di Sukmajaya, Depok.

JNE Express akan menjelaskan soal langkahnya mengubur sembako itu dalam konferensi pers yang akan digelar pada hari ini, Kamis (3/8/2022).

Konferensi pers akan digelar pukul 14.00 WIB di Jakarta Utara. Hal itu diketahui dari undangan yang dibagikan tim Media Relations Departemen JNE Express kepada Kompas.com.

Dalam undangan itu disebutkan bahwa penjelasan akan disampaikan langsung oleh Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi Soeprapto, Vp of Marketing JNE Eri Palgunadi, serta kuasa hukum JNE Hotman Paris Hutapea.

Ada dua topik yang akan disampaikan dalam konferensi pers itu.

Pertama, JNE akan menyampaikan hak Jawab atas pemberitaan penimbunan paket bantuan sosial yang dikubur di Kampung Serab, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Kedua, JNE bersama kuasa hukumnya juga akan menyampaikan somasi terbuka terhadap pihak-pihak yang dianggap telah melakukan fitnah.

Tanda tanya klaim JNE Express soal penggantian beras rusak

JNE menegaskan, sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang dikubur di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, adalah beras yang rusak.

Tim Kuasa Hukum Hotman Paris and Partners untuk JNE, Anthony Djono, mengatakan, beras yang dikubur itu rusak karena terkena hujan setelah mengambil dari gudang Badan Urusan Logistik (Bulog).

"Karena beras itu sudah rusak, setelah beras dari gudang Bulog diambil ada yang kena hujan, jadi biasalah ada yang basah, jamur, sudah tidak layak konsumsi," kata Anthony.

Ia menjelaskan, JNE sebagai forwarder telah bertanggung jawab terhadap kerusakan beras bansos. Untuk itu, JNE telah mengganti beras yang layak untuk disalurkan kepada penerima manfaat.

"Tidak mungkin beras rusak kami salurkan kepada masyarakat, tidak mungkin beras rusak atau penerima manfaat," tegas Anthony.

Dengan demikian, Anthony menegaskan bahwa status beras yang dikubur itu bukan lagi beras bansos yang seharusnya disalurkan ke masyarakat.

Penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan jasa pengiriman logistik JNE.

Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE. Lokasi gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.

Kendati adanya pengakuan itu, Trubus menilai pengakuan tersebut dinilai kontraproduktif, serta memperkuat asumsi publik bahwa ada penyimpangan atau penyelewengan di sana.

"Menurut saya, penjelasan itu terasa irasional. Jadi membawa publik pada tuduhan dan dugaan yang mengarah pada adanya aktor intelektual," ujar Trubus.

(Penulis: Ihsanuddin, Larissa Huda, M Chaerul Halim | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/04/05000021/bola-panas-timbunan-sembako-bansos-presiden-di-depok-menanti-pengakuan

Terkini Lainnya

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil Untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke