Untuk diketahui, JJ Rizal sempat menggalang petisi melalui situs change.org untuk mengganti nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin. Petisi itu mulai digulirkan pada Juni 2022.
JJ Rizal menegaskan, harapan untuk mengubah nama JIS menjadi Stadion MH Thamrin masih belum kandas.
Sebab, JJ Rizal menilai bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan baru meresmikan bangunan stadion yang terletak di Jakarta Utara itu, belum meresmikan namanya.
"Tetapi, (Anies) belum memberikannya (JIS) nama. Kami sudah memeriksa dan tidak ada dalam pidatonya kata yang tegas soal nama stadion baru itu," tuturnya, kepada awak media, Kamis (4/8/2022).
Menurut Rizal, Anies juga belum menggelar acara penandatanganan prasasti selazimnya acara peresmian bangunan.
Karena itu, ia meyakini bahwa nama stadion itu masih bisa diubah menjadi Stadion MH Thamrin.
Budayawan Betawi itu pun meyakini bahwa Anies tengah menunggu momen yang tepat untuk mengganti jama JIS menjadi Stadion MH Thamrin.
"Kami tetap yakin gedung itu sepantasnya mendapat nama MH Thamrin dan Gubernur sedang menunggu saat yang tepat menamakannya begitu," ujar dia.
"Apalagi, jika mengingat ia (Anies) sosok yang menganggap sejarah adalah nilai penting," sambung JJ Rizal.
Untuk diketahui, sampai dengan Senin 20 Juni 2022 pagi, petisi yang digalangkan JJ Rizal terkait perubahan nama JIS sudah ditandatangani oleh 5.730 orang.
Ada sejumlah alasan JJ Rizal menggalang petisi ini. Pertama, adalah karena penamaan stadion itu dianggap bermasalah.
Penamaan JIS dianggap melanggar UU Nomor 24 Tahun 2009 karena menggunakan bahasa Inggris.
"Selain itu, nama ‘JIS’ sepertinya tidak dapat memacu semangat untuk memajukan persepakbolaan nasional karena tidak menggunakan nama tokoh sejarah yang inspiratif," tulis JJ Rizal dalam petisinya di change.org.
JJ Rizal telah mengizinkan Kompas.com untuk mengutip tulisan di petisinya itu.
Rizal mengatakan, sejumlah pihak sempat mengusulkan mengambil nama Soeratin yang merujuk kepada nama tokoh pendiri Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Namun, ia menilai, sejarah menunjukkan ada tokoh yang lebih tepat, yaitu MH Thamrin.
"Thamrin adalah pahlawan nasional sekaligus tokoh Betawi, warga asli Jakarta. Lebih jauh lagi Thamrin pun bukan hanya pendiri bangsa yang gibol (gila bola), dalam arti doyan merumput, melainkan juga punya visi sepak bola modern Indonesia sebagai reaktor kebangsaan," kata Rizal.
Visi sepak bola Thamrin, kata dia, tumbuh dari kampung-kampung. MH Thamrin melihat sepak bola pribumi bermutu tapi didiskriminasi. Thamrin selalu menggunakan posisinya di Gementeraaden (Dewan Kota) dan Volksraad (Dewan Rakyat), untuk menyuarakan isu ini.
Visi sepak bola Thamrin terbukti, kata JJ Rizal. Di negeri jajahan, profesionalisme itu tumbuh karena para pemain merumput dengan keyakinan mempertaruhkan sejarah dan kultur sepak bola sejak diterima di negerinya, yaitu sebagai counter culture kolonialisme.
"Dari sini, ia membangun sepak bola modern Indonesia sebagai reaktor kebangsaan, sehingga Jakarta jadi ibu kota sepak bola kebangsaan Indonesia. Inilah warisan (legacy) Thamrin yang berharga dan khas, tapi terlupa," kata Rizal.
Melihat sejarah itu, Rizal pun menilai darma bakti dan warisan Thamrin begitu besar kepada sepak bola serta jadi utang budi tak ternilai.
Oleh karenanya, mengganti nama JIS dengan MH Thamrin Stadion Internasional Jakarta adalah awal yang baik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/04/22094661/jj-rizal-optimis-nama-jis-masih-bisa-diganti-belum-tanda-tangan-prasasti