JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi akan menyelidiki dugaan kelalaian terkait kecelakaan kerja yang menewaskan AJ (48) dan IN (23), dua pekerja bangunan proyek revitalisasi Gelanggang Olahraga (GOR) Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Mampang Prapatan, Kompol Supriyadi mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan dari Pusat Labolatorium Forensik (Puslabfor) Polri.
"Ini kita panggil Puslabfor untuk pastikan apakah ada kelalaian atau bagaimana. Rencana hari ini," ujar Supriyadi, saat dihubungi, Jumat (5/8/2022).
Supriyadi mengatakan, sudah ada kesepakatan berdamai setelah pihak proyek bersedia bertanggung jawab atas kecelakaan yang menyebabkan tewasnya dua pekerja bangunan tersebut.
Meski demikian, proses penyelidikan untuk mengetahui adanya kelalaian masih berlanjut guna menjadi pelajaran penanggung jawab proyek untuk lebih memperhatikan keselamatan pekerja.
"ini supaya jadi pembelajaran bahwa demi keselamatan pekerja juga yang harus diperhatikan. Untuk sementara ini, sekarang belum ada tersangka," ucap Supriyadi.
Supriyadi sebelumnya mengatakan, polisi memanggil pihak Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) DKI Jakarta terkait insiden kecelakaan kerja.
Pemanggilan pihak Dispora DKI Jakarta dijadwalkan pada Jumat (5/8/2022) ini.
"Iya rencananya (pemanggilan untuk dimintai klarifikasi) hari ini," ujar Supriyadi.
Panggilan untuk dimintai klarifikasi itu dipastikan bukan kepala dinas pemuda olahraga (Kadispora) DKI Jakarta, melainkan jajaran yang menggelar lelang pengerjaan revitalisasi GOR Mampang Prapatan.
"Bukan, bukan Kadispora, tapi pihak yang melakukan lelang," kata Supriyadi.
Camat Mampang Prapatan Ujang Hermawan menjelaskan, dua korban tewas tertimpa besi dan tembok yang roboh pada Minggu (31/7/2022) sekitar pukul 13.00 WIB.
Belum lama ini, GOR Mampang Prapatan sedang dalam proses peremajaan oleh Dinas Kepemudaan dan Olahraga DKI Jakarta.
Ujang mengatakan, pekerja bangunan itu diduga tak menggunakan alat pelindung diri saat mengerjakan proyek revitalisasi GOR tersebut. Sebab tak ditemukan helm pelindung dan alat pelindung lainnya saat korban dievakuasi warga.
"Saat (korban) diangkat pakai mobil pikap untuk dibawa ke rumah sakit, dia terlihat tidak pakai peralatan," ujar Ujang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/05/13594781/polisi-selidiki-dugaan-kelalaian-terkait-robohnya-tembok-gor-mampang-yang