Salin Artikel

Janji Kampanye Anies soal Rumah DP 0 Persen yang Berubah ke Pembangunan Rusunawa

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengeklaim janji kampanyenya dalam penyediaan hunian bagi warga ibu kota telah ia realisasikan.

Hal itu ia sampaikan saat meresmikan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (18/8/2022).

"Alhamdulillah satu-satu (janji kampanye) tuntas dan inilah (program hunian) salah satunya (yang tuntas)," ujar Anies.

Anies menuturkan, janji kampanyenya saat Pilkada 2017 dituangkan ke dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD). Kemudian, dari RPJMD diturunkan menjadi kegiatan strategis daerah.

Klaim Anies itu ditanggapi oleh Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta August Hamonangan. Menurut August, Anies belum menuntaskan janjinya sebab yang dijanjikan di awal ialah penyediaan rumah dengan down payment (DP) 0 persen, bukan pembangunan rusunawa.

"Pak Anies lupa bahwa rumah DP Nol Rupiah itu merupakan janji kampanye dari dulu dan itu yang digaung-gaungkannya," kata August dikutip dari Tribunjakarta.com, Jumat (19/8/2022).

Oleh karena itu, ia mengkritisi Gubernur Anies Baswedan yang justru memamerkan hasil kerja yang seolah sesuai janji kampanyenya.

Padahal yang dipamerkan Anies saat ini tidak sesuai dengan apa yang diwacanakan saat kampanye Pilkada 2017 silam.

Sementara itu berdasarkan penelusuran Kompas.com, mulanya Anies mencantumkan rencana pembangunan 232.000 unit rumah DP 0 persen. Namun pada 2021, target tersebut dipangkas besar-besaran menjadi 29.336 unit. Hal itu tercantum dalam perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta.

Adapun merujuk pada data yang dirilis Februari, jumlah rumah DP 0 persen yang sudah terjual sebanyak 885 unit

Kemudian, dalam naskah perubahan RPJMD tersebut juga ditulis bahwa masyarakat yang bergaji di bawah UMP (Upah Minimum Provinsi) akan menikmati fasilitas rusunawa (rumah susun sewa).

Program pembangunan rusunawa ini yang kemudian muncul di tengah program penyediaan rumah dengan DP o persen yang tak kunjung terealisasi.

Adapun jumlah rusunawa yang rencananya disediakan yakni sebanyak 18,906 unit, dengan rincian sebanyak 13.798 unit dibangun dengan dana APBD, 2.444 unit dengan dana APBD, dan 2.664 unit dibangun oleh pengembang.

Sementara itu Anies baru saja meresmikan 12 rusunawa yang tersebar di wilayah Ibu Kota. Anies meresmikan 33 tower dan 7.421 unit yang berada di 12 kompleks rusunawa yang tersebar di empat wilayah administrasi Jakarta.

Diketahui, jumlah unit yang sudah dibangun pada 2021 sebanyak 2.774 unit. Dengan demikian jumlah unit rusunawa yang telah terbangun yakni 10.195. Jumlah tersebut masih kurang dari target yang dicanangkan Anies.

August juga turut mengomentari minimnya fasilitas umum di rusunawa yang sudah berdiri. Hal ini diungkapkan August berdasarkan hasil sidak yang dilakukannya di Rusunawa Penggilingan, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.

"Sudah berkali-kali kami ingatkan untuk melengkapi fasilitas umum di Rusunawa. Supaya penghuni mudah mengakses perolehan air bersih, rumah atau ruang ibadah yang layak bagi semua agama dan kepercayaan," tutur dia.

"Pemberian kesempatan yang sama bagi semua warga DKI, khususnya yang berpenghasilan rendah, juga fasilitas bagi difabel," sambung dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/20/06000061/janji-kampanye-anies-soal-rumah-dp-0-persen-yang-berubah-ke-pembangunan

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke