Salin Artikel

Ketika Petugas Damkar Adu Tangguh Selamatkan Korban Kebakaran...

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan anggota pemadam kebakaran (damkar) di wilayah Jakarta Barat saling adu ketangguhan dalam sebuah kompetisi yang mencerminkan upaya penanggulangan kebakaran dan penyelamatan di kejadian nyata.

Kepala Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Abdul Cholik, mengatakan adu ketangkasan ini dihadiri oleh perwakilan anggota di delapan sektor pemadam kebakaran di Jakarta Barat.

Cholik menjelaskan, adu ketangkasan ini dilakukan sekaligus untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa anggota damkar mampu dalam menanggulangi kebakaran.

"Kegiatan ini merupakan kompetisi keahlian, adu ketangguhan, dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 RI. Juga untuk menjalin silaturahmi seluruh sektor damkar di Jakarta Barat," kata Cholik di Kantor Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (25/8/2022).

"Acara Ini juga sekaligus untuk memastikan bahwa anggota pemadam kebakaran di jakarta Barat itu kompeten dan dalam keadaan yang prima untuk menanggulangi kebakaran dan penyelamatan," jelas Cholik.

Cholik menyebut, adu ketangkasan ini meliputi kegiatan penyelamatan yang biasa dilakukan sehari-hari.

Selain itu, pertandingan diatur sedemikian rupa untuk mencerminkan situasi di lapangan saat terjadi bencana.

"Yang ditandingkan itu adalah kegiatan bagian dari yang kami lakukan sehari-hari dalam melakukan penyelamatan dan penanggulangan kebakaran," kata dia.

Sementara itu, Kepala Seksi Operasional Sudin Gulkarmat Jakbar, Syarifudin menjelaskan, peserta saling beradu kecepatan dan ketepatan dalam menyelamatkan korban melalui berbagai rintangan.

"Jadi yang ditandingkan itu terdiri dari beberapa personel. Mereka menarik selang, menaikan selang ke atas. Naik ke bangunan seperti lantai 3, naiknya pakai tambang," kata Syarifudin.

"Lalu diskenariokan ada korban di lantai atas. Bagaimana caranya bisa menyelamatkan korban tersebut melalui beebagai rintangan," lanjut dia.

Syarif menjelaskan, skenario rintangan dalam perlombaan tersebut mencerminkan peristiwa kebakaran yang dapat ditemukan dalam kehidupan nyata seperti merambat di gedung yang sulit dicapai.

"Mereka adu cepat naik ke atas, atau bahkan merambat. Kalau di kejadian nyata, gedung-gedung itu sulit kami lalui lewat darat. Sehingga dicapai dengan merambat dan lainnya. Teknik itu butuh keseimbangan, dan fisik yang luar biasa," jelas Syarif.

Kepala Sektor Tambora Joko Susilo, mengakui, pertandingan dengan skenario tersebut sangat mencerminkan kondisi di lapangan, khususnya kebakaran di kawasan Tambora.

"Skenario di sini sangat mencerminkan kondisi yang dihadapi petugas. Karena bukan hanya tali, tapi ketahanan dan kekutaan fisik. Sekaligus melatih mental," kata Joko.

Joko mengakui, Tamvora merupakan salah satu wilayah di Jakarta Barat yang memiliki frekuensi kebakaran tinggi, sehingga setiap anggota pemadam harus memiliki fisik dan kompetensi yang teruji.

"Diakui frekuensi kebakaran di Tambora memang tinggi. Sehingga kompetensi pemadam harus terbukti mampu menanggulangi kebakaran. Paling tidak, fisik anggota dan ketahanan tubuh juga harus teruji," pungkas Joko.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/08/26/05453691/ketika-petugas-damkar-adu-tangguh-selamatkan-korban-kebakaran

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke