Salin Artikel

Buntut Kecelakaan Maut Truk Trailer, Ridwan Kamil Perintahkan Pindah Akses Keluar Masuk SDN Kota Baru

BEKASI, KOMPAS.com - Kecelakaan maut yang terjadi di halte Sekolah Dasar Negeri Kota Baru II dan III kini menyisakan luka mendalam bagi keluarga korban.

Banyak dari keluarga korban yang trauma akibat kecelakaan tersebut. Tidak terkecuali dari pihak orangtua murid.

Kecelakaan maut ini bahkan mendapat atensi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kemarin, Ridwan Kamil meninjau langsung lokasi kecelakaan.

Koordinasi antara pihak Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota pun dilakukan. Ridwan menyebut bahwa kecelakaan ini menjadi bahan evaluasi baik Pemerintah Provinsi atau Pemerintah Kota.

Evaluasi Pemprov Jabar dan Pemkot Bekasi

Dalam tinjauannya ke lokasi kecelakaan maut, Ridwan Kamil mengatakan bahwa Pemprov Jabar akan berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi untuk membatasi jam lintas kendaraan berat.

Bersama dengan Pemkot, pihaknya telah mengirim surat kepada Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk membatasi kendaraan yang melintas.

"Berkoordinasi dengan Wali Kota, kami sudah berkirim surat ke BPTJ sebagai pemilik jalan supaya membatasi truk-truk besar di jam-jam siang, di daerah padat seperti ini," kata Ridwan Kamil di Bekasi, Kamis (1/9/2022).

Kang Emil, sapaan akrabnya, berharap agar surat tersebut segera direspons BPTJ.

Surat tersebut diberikan agar nantinya, pengemudi kendaraan besar tidak lagi bisa sembarangan lewat saat mobilitas warga sedang tinggi.

Rencana pemindahan akses keluar-masuk sekolah

Tidak hanya itu, sebagai langkah jangka pendek, ia juga meminta kepada pihak sekolah untuk mengatur akses pintu keluar-masuk para murid di sekolah tersebut.

Upaya itu dilakukan untuk meminimalisir hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

"Saya tadi diskusi dengan kepala sekolah, jangka pendeknya, kami atur mobilitas bergeraknya si anak-anak ini supaya tidak langsung muncul ke jalan besar, jadi mungkin lewat jalan samping dulu," ujar Ridwan Kamil.

Dalam kesempatan kunjungannya, ia juga sempat menyinggung perihal peran para guru selama menjaga anak-anak di sekolah.

Oleh sebab itu, ia meminta agar guru-guru tidak lengah dalam mengawasi anak-anak murid selama mereka masih berada di sekolah.

"Keselamatan lahir batin tidak hanya di lingkungan sekolah, tapi pada saat keluar sekolah. Sebelum ketemu orangtuanya, anak-anak bisa termonitor sampai dijemput kembali oleh keluarga," ujar Kang Emil.

Tak lupa, dirinya mewakili Provinsi Jawa Barat turut berduka atas peristiwa kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru II dan III tersebut.

"Mudah-mudahan ini ada hikmahnya. Saya atas nama Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengucapkan rasa duka cita yang mendalam. Mudah-mudahan (kecelakaan) ini tidak terulang kembali," imbuhnya.

Orangtua tuntut akses masuk dipindah

Tak hanya Ridwan Kamil, orangtua siswa juga meminta untuk memindahkan lokasi pintu masuk sekolah.

Salah seorang orangtua murid, Mardani (35), yang juga sekaligus ayah dari salah seorang korban tewas dalam kecelakaan maut mengatakan lokasi gerbang sekolah terlalu berbahaya dan sangat dekat dengan jalanan.

"Kami dari pihak wali murid menuntut ada renovasi ulang di sekolahan. Untuk saat ini (lokasi gerbang) terlalu mepet jalan," ujar Mardani.

Berdasarkan penuturan Mardani, Camat Bekasi Barat telah menerima keluhan para wali murid tersebut.

Jika tidak segera dikabulkan, maka para wali murid akan mempertimbangkan untuk memindahkan anaknya dari SDN Kota Baru II dan III.

"Kalau enggak ada perubahan, kemungkinan kami minta keluar sekolah," kata Mardani.

Jika tidak memungkinkan untuk memundurkan gerbang sekolah, maka Mardani meminta agar akses keluar-masuk siswa dipindahkan dari lokasi semula.

"Kami minta diubah, jadi enggak di jalanan. Jadi akses masuk ke dalam. Di permukiman. Kalau di depan bahaya, terlalu riskan," ucap Mardani.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/02/07190851/buntut-kecelakaan-maut-truk-trailer-ridwan-kamil-perintahkan-pindah-akses

Terkini Lainnya

Pakai Caping Saat Aksi May Day, Pedemo: Buruh Seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi May Day, Pedemo: Buruh Seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke