Ia mengatakan ada kekuatan politik besar yang membantu upaya pelengseran Suharso Monoarfa sebagai ketua umum PPP karena kepentingannya terhalang.
“Besar kemungkinan hal ini terkait dengan keputusan PPP ikut membentuk sekoci politik bernama KIB yang dikabarkan dipersiapkan untuk nama tokoh potensial yang tidak direstui partai asalnya,” tutur Umam dalam keterangannya, Sabtu (10/9/2022).
Ia menduga Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono sangat mungkin melakukan koreksi besar atas keputusan politik Suharso.
Salah satunya terkait kesepakatan-kesepakatan dalam KIB.
“Situasi ini menjadi peringatan serius bagi rapuhnya soliditas KIB. Prediksi KIB akan layu sebelum berkembang seolah akhirnya terkonfirmasi,” kata dia.
Bahkan, lanjut Umam, tersiar kabar spekulatif yang menyebut bahwa ada upaya untuk mengganggu kepemimpinan partai politik lain dalam KIB
“Salah satu partai yang patut mengantisipasi ini adalah Golkar di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto,” tandasnya.
Diketahui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) telah mengesahkan kepengurusan baru di tubuh PPP.
Dalam Surat Keputusan Kemenkumham Nomor M.HH-26.AH.11.02. Tahun 2022 , kepemimpinan Mardiono diakui.
Surat itu ditandatangani oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly, Jumat (9/9/2022).
Di sisi lain, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan pergantian jabatan ketua umum tak membuat soliditas KIB terpecah.
Pasalnya Mardiono selama ini bertugas sebagai penanggung jawab PPP untuk KIB.
“Saya ingin menjawab begini bahwa Pak Mardiono itu adalah koordinator dari PPP untuk KIB selama ini. Jadi itu sudah ketahuanlah jawabannya,” ungkap Arsul ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/9/2022).
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/10/14295941/pergantian-ketum-ppp-dianggap-sinyal-bahaya-untuk-soliditas-kib