JAKARTA, KOMPAS.com - PT Sicepat Ekspres angkat bicara atas aksi sejumlah kurirnya yang menggelar unjuk rasa di kantor pusat Sicepat di Jalan Juanda, Gambir, Jakarta Pusat, pada Selasa (20/9/2022) siang ini.
Rangga Andriana, Manager Corporate Communication SiCepat Ekspres, mengakui adanya langkah perusahaan mengubah status sejumlah kurirnya dari karyawan menjadi mitra outsorcing.
"(Alasannya) perubahan strategi bisnis," kata Rangga kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2022).
Rangga menyebut, ada 14 karyawan kurir yang mengajukan protes karena statusnya dialihkan sebagai mitra.
Ia mengklaim, pihak perusahaan sebelumnya telah berkomunikasi dengan pekerja sampai dengan menggelar perundingan bipartit dengan pekerja dan serikat pekerja terkait pengalihan status ini.
"Yang mana pengalihan tersebut dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Akan tetapi usaha kami tersebut masih belum menemukan kesepakatan dengan pekerja maupun serikat pekerja," kata Rangga.
Selanjutnya, Rangga mengaku pihak perusahaan akan menampung dan mendiskusikan aspirasi para pekerja yang dilaksanakan dalam demonstrasi hari ini.
Namun saat ditanya apa perbedaan kompensasi yang diberikan antara kurir karyawan dan kurir mitra, Rangga tak memberikan jawaban.
Salah satu kurir Sicepat bernama Ilham yang ikut dalam aksi siang tadi menyatakan, pengalihan status dari karyawan menjadi mitra jelas merugikan.
Sebab, mitra tak mendapatkan hak-hak layaknya karyawan.
"Kalau karyawan jelas, ada gaji per bulan sesuai UMR, ada tunjangan lain-lain juga," kata Ilham kepada Kompas.com.
"Kalau mitra, enggak ada gaji, enggak ada THR. Upahnya sesuai paket yang diantar," sambungnya.
Upah yang didapat oleh mitra, kata dia, juga tergolong sangat rendah.
Mitra kurir Sicepat hanya mendapatkan upah Rp 1.500 per paket.
Jika berhasil mengantarkan paket dalam jumlah tertentu dalam sehari, baru lah mitra kurir akan mendapatkan tambahan insentif.
Sementara itu, kendaraan bermotor dan uang bensin juga harus disiapkan sendiri oleh para kurir.
Padahal, harga BBM juga baru saja dinaikkan oleh pemerintah.
"Sudah berstatus karyawan lalu turun jadi mitra jelas sangat memberatkan," katanya.
Ilham menyebut, total ada 14 kurir karyawan Sicepat yang hendak dialihkan statusnya sebagai mitra.
Namun, kurir yang melakukan unjuk rasa di kantor pusat hari ini jumlahnya jauh lebih banyak.
Meski tak ikut dialihkan sebagai mitra, namun Ilham dan puluhan kurir lainnya juga ikut berdemonstrasi sebagai bentuk solidaritas.
Selain itu, mereka juga turut menyuarakan kekhawatiran terkait status mereka yang suatu saat bisa saja dialihkan dari karyawan menjadi mitra.
"Tuntutan kami adalah, mempekerjakan lagi 14 orang ini sebagai karyawan, serta menolak alih daya karyawan sebagai mitra," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/20/16540091/ini-alasan-sicepat-ubah-status-kurir-dari-karyawan-jadi-mitra