Salin Artikel

Beberkan Data Perkembangan Pembangunan di Kota Depok, PDI-P: Eksekusinya Amburadul!

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Kota Depok, Hendrik Tangke Allo mengungkapkan data perkembangan pembangunan selama Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berkuasa memimpin Kota Belimbing.

Menurut Hendrik, masalah pembangunan infrastruktur dalam program Pemerintah Kota (Pemkot) Depok tak bisa dieksekusi dengan baik.

"Saya ingin menyampaikan dari data yang kami punya, eksekusi program-program yang disampaikan pemerintah kota Depok ini amburadul," kata Hendrik dalam konferensi pers di Ruang Fraksi PDI-P DPRD Kota Depok, Selasa (20/9/2022).

Misalnya, terkait pengelolaan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Cipayung tak ada solusi sejak 20 tahun terakhir.

"TPA yang ada menjadi sumber masalah bagi warga masyarakat sekitar. Pengolahan sampah masih tradisional, bandingkan dengan Kota Surabaya yang produksi sampahnya justru menghasilkan energi listrik," kata dia.

Kemudian, masalah ruas jalan yang ada di Kota Depok disebut tak ada penambahan. Bahkan, ada jalan yang kondisinya memprihatinkan malah dibiarkan dan tak diperbaiki.

"Titik banjir semakin bertambah tanpa adanya penanganan, contohnya wilayah Mampang, Jalan Margonda, Kompleks GDC dan lain sebagainya. Maka Depok menjadi termasuk 10 besar kategori kota tidak layak huni versi Ikatan Ahli Perencana," sambung Hendrik.

Pria yang akrab disapa HTA itu mengatakan rencana pembangunan area publik pun sempat mendapatkan sorotan lantaran sudah disediakan, tetapi belum dapat dimanfaatkan masyarakat secara maksimal.

"Seharusnya memaksimalkan space yang sudah ada, contohnya Alun-alun Kota yang justru tidak bisa dimanfaatkan dengan maksimal oleh masyarakat karena dibatasi jam operasionalnya, itu menghabiskan APBD yang sangat besar," kata Hendrik.

"Sebaiknya anggaran pembangunan public space diberikan sebagai bantuan ke masyarakat miskin," sambung dia.

Menurut Hendrik, fasilitas publik seperti pasar di Depok seharusnya dimaksimalkan dengan baik. Bahkan, Pasar Kemiri Muka yang sebelumnya menjadi aset Pemkot Depok, kini telah diurus oleh pihak swasta.

"Pasar Kemiri Muka sebagai aset Pemkot, tetapi hilang. Pasar Cisalak menghabiskan APBD tetapi dipergunakan tidak sesuai fungsinya, seharusnya infrastruktur pasar dimaksimalkan oleh Pemerintah sehingga bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata dia.

Begitu pun dengan pelayanan kesehatan yang disediakan Pemkot Depok turut disoroti oleh HTA, karena fasilitas yang kurang maksimal.

"RSUD Sawangan setelah hampir 20 tahun masih tipe C, artinya pelayanannnya tidak akan maksimal. Kemudian, RSUD ASA masih tipe C. Dari kedua RSUD ini, penanganan lanjutannya masih tergantung dengan RS lain," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/21/05090061/beberkan-data-perkembangan-pembangunan-di-kota-depok-pdi-p--eksekusinya

Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke