Salin Artikel

Demo Tolak Kenaikan Harga BBM Usai, Massa "Aksi 2309" Tinggalkan Kawasan Patung Kuda

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengunjuk rasa dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam mulai meninggalkan kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat (23/9/2022).

Massa "Aksi 2309" yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Rakyat (GNPR) itu membubarkan diri setelah menunaikan shalat magrib sekitar pukul 18.30 WIB. 

Para demonstran meninggalkan kawasan Patung Kuda sambil melantunkan shawalat.

Kemudian petugas kepolisian melalui pengeras suara menyampaikan apresiasinya karena aksi unjuk rasa tersebut berjalan lancar tanpa ada kericuhan.

"Polda Metro Jaya mengucapkan terima kasih kepada para pedemo karena telah tertib melangsungkan penyampaian pendapat," kata seorang polisi melalui pengeras suara, Jumat.

Tak berlangsung lama, para petugas penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) bergegas membersihkan sampah yang berserakan yang ditinggalkan massa di Jalan Medan Merdeka Barat.

Selain itu, petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan kepolisian berusaha membuka kawat berduri dan pagar beton agar Jalan Medan Merdeka Barat dapat kembali dilintasi oleh masyarakat.

Adapun GNPR menyampaikan tiga tuntutan saat aksi unjuk rasa tersebut.

"Hari ini kami membawa tiga tuntutan, pertama meminta pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM)," kata koordinator aksi, Buya Husein, di kawasan Patung Kuda, Jumat.

Tuntutan berikutnya, kata Husein, meminta pemerintah untuk menurunkan harga-harga bahan pokok yang dinilai memberatkan rakyat.

"Ketiga, tegakkan supremasi hukum," ungkap dia.

Adapun, "Aksi 2309" ini merupakan kelanjutan dari aksi demonstrasi sebelumnya pada 12 September 2022.

"Tuntutan kami ketika aksi kemarin tidak dipenuhi rezim, sampai kapanpun kami akan terus melakukan aksi sampai tuntutan kami dipenuhi oleh rezim," ucap Husein.

Diketahui, unjuk rasa dari berbagai elemen masyarakat terus bergulir di sejumlah daerah sebagai respons atas kenaikan harga pertalite, solar, dan pertamax.

Kenaikan harga BBM bersubsidi dan non-subsidi mulai berlaku pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.

Saat ini harga pertalite naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter, dan pertamax dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/23/19213291/demo-tolak-kenaikan-harga-bbm-usai-massa-aksi-2309-tinggalkan-kawasan

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke