JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerkosaan terhadap remaja perempuan berinisial P (13) oleh empat anak di bawah umur pada Kamis (1/9/2022), berujung protes warga Cilincing, Jakarta Utara.
Warga Semper Timur, Cilincing, mendesak pemerintah segera menutup lokalisasi Rawa Malang, dekat Hutan Kota.
Tempat tersebut dinilai memicu pelaku pemerkosaan anak yang masih di bawah umur nekat melancarkan aksinya.
Masyarakat menilai akibat sering melihat pekerja seks komersial (PSK) di kawasan itu, pelaku ikut terpengaruh hingga berani memerkosa korban.
"Maksud saya itu harusnya benar-benar ditutup tanpa ada kecuali. Begitu maksudnya, apalagi dalam keadaan seperti ini (setelah kasus pemerkosaan)," ujar Ketua RW 010 Semper Timur, Cilincing, Ahmad Syarifudin, Senin (26/9/2022).
Menurut Ahmad, warga setempat kerap mendorong agar bisnis prostitusi di wilayah tersebut dihentikan. Tempat itu dianggap kerap menimbulkan kebisingan yang terdengar hingga permukiman.
100 Personel Dikerahkan dalam Razia Lokalisasi Rawa Malang
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) merazia di lokalisasi Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (26/9/2022) malam.
Kepala Satpol PP Jakarta Utara, Yusuf Madjid menuturkan, Pemprov DKI menerjunkan 100 personel untuk memastikan kafe yang dijadikan tempat prostitusi ditutup.
Hal ini menyusul adanya kasus pemerkosaan P (13), oleh empat anak di bawah umur di kawasan Hutan Kota, yang lokasinya dekat lokalisasi Rawa Malang.
Menurut Yusuf, posisi Kampung Rawa Malang dekat dengan permukiman warga. Namun, banyak tempat usaha, termasuk kafe, yang tidak berizin dan dijadikan tempat bisnis prostitusi.
"Tempat-tempat usaha ini kebanyakan hiburan terus kemudian dijadikan tempat yang isinya diduga ada perbuatan asusila dan sebagainya," terang Yusuf.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, adanya tempat prostitusi ini disinyalir memicu pelaku pemerkosaan di Hutan Kota nekat melancarkan aksinya.
"Dampak dari inilah kemudian muncul beberapa waktu lalu ada aktivitas yang tidak sepantasnya dilakukan, lalu dianggap area ini menjadi penyebab (pemerkosaan)," ucap Yusuf.
Pembongkaran Kalijodo Bermula Kecelakaan Mobil
Razia lokalisasi Rawa Malang mirip pembongkaran lokalisasi Kalijodo, Jakarta Utara, enam tahun lalu. Tak ada yang menyangka bahwa sebuah insiden kecelakaan bisa berujung pada penggusuran kawasan itu.
Kecelakaan bisa berujung pada penggusuran kawasan tersebut. Kalijodo berubah dalam 20 hari setelah kecelakaan Toyota Fortuner yang dikemudikan Riki Agung pada Senin (8/2/2016) pagi.
Di balik kemudi, mata Riki Agung Pratama (24) sudah tak sanggup lagi melihat dengan jelas. Sementara itu, mobil berisi sembilan orang yang dikemudikannya tersebut terus dengan kecepatan sekitar 100 kilometer per jam.
Hingga persis di KM 15 Jalan Daan Mogot arah Tangerang, mobil berwarna hitam jenis SUV itu menabrak sepeda motor di depannya. Riki langsung terbangun. Maksud hati menginjak rem, ia malah menginjak pedal gas.
Ia tak bisa megendalikan mobilnya yang oleng ke kiri dan menabrak marka jalan. Mobil itu terpelanting ke tengah jalan. Empat orang tewas dan tujuh orang lainnya, termasuk Riki luka berat.
Dua orang yang meninggal adalah pengendara sepeda motor, sisanya adalah penumpang di dalam mobil. Kecelakaan itu terjadi tepat pada Tahun Baru Imlek. Setelah diusut, Riki diketahui dalam kondisi tidak siap menyetir mobil.
Mahasiswa perguruan tinggi swasta itu baru saja menenggak 10 gelas minuman keras di lokalisasi Kalijodo. Dari situlah, keberadaan lokalisasi Kalijodo mulai dipermasalahkan kembali.
Peristiwa ini sampai ke telinga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang kala itu masih aktif menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ahok menyoroti lokalisasi Kalijodo yang merupakan lokasi tempat Riki minum minuman keras tersebut.
Pemprov DKI Jakarta bergerak cepat mengurus masalah Kalijodo. Pada Jumat (12/2/2016), Pemkot Jakarta Utara mengeluarkan surat edaran penertiban kawasan prostitusi tersebut.
Ada sekitar 6.000 aparat gabungan Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta diterjunkan dalam operasi tersebut pada Sabtu (20/2/2016). Operasi dipimpin langsung oleh Tito Karnavian.
(Penulis: Zintan Prihatin | Editor: Rakhmat Nur Hakim, Kristian Erdianto)
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/27/09150661/pemerkosaan-remaja-di-hutan-kota-berujung-pada-razia-lokalisasi-rawa