Salin Artikel

Ditertibkan Satpol PP, Lokalisasi Rawa Malang Cilincing Sunyi dan Gelap Gulita

JAKARTA, KOMPAS.com - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan razia di lokalisasi Rawa Malang, Cilincing, Jakarta Utara, pada Senin (26/9/2022) malam.

Namun, saat itu, lokasi terasa sunyi dan gelap gulita.

Pada Senin malam, Kompas.com menyusuri setiap gang tempat pekerja seks komersial (PSK) menjalankan bisnisnya.

Sepanjang perjalanan, tak ada aktivitas apa pun yang dilakukan oleh warga lokalisasi Rawa Malang.

Pintu-pintu dan jendela tertutup rapat, lampu dimatikan, dan tidak ada kafe remang-remang yang biasa dijadikan tempat prostitusi.

Satpol PP yang saat itu membawa sekitar 100 personel, mengecek setiap celah rumah yang gelap. Dengan bantuan senter ponsel, mereka mengintip dari sela-sela jendela untuk menertibkan kegiatan asusila di lokalisasi tersebut.

Setelah lebih dari satu jam berkeliling, masih belum tampak aktivitas apa pun di kawasan ini.

"Tempat-tempat usaha ini kami cek tadi tampak kosong karena memang areanya sangat tertutup. Mau dari jalur manapun, utara maupun selatan kami ke lokasi ini sangat sempit," ujar Kepala Satpol PP Jakarta Utara, Yusuf Madjid.

Dia menilai, lokasi ini menjadi pemicu empat pelaku pemerkosaan remaja 13 tahun di hutan kota nekat melakukan aksinya.

"Dampak dari inilah kemudian muncul beberapa waktu lalu ada aktivitas yang tidak sepantasnya dilakukan, lalu dianggap area ini menjadi penyebab," kata Yusuf.

Yusuf menambahkan, pihak Kepolisian Sektor Cilincing sudah menyambangi kawasan tersebut, agar bisa ditutup.

"Dari Polsek Cilincing tadi siang sudah melakukan operasi cipta kondisi berupa pemberitahuan kepada warga sebelumnya bahwa akan ada penertiban yang dilakukan di tempat ini," imbuh dia.

Kendati pada malam kemarin lolalisasi Rawa Malang sepi dan gelap, Satpol PP masih berjaga sekitar pukul 22.00 WIB.

Pihaknya memastikan akan terus melakukan razia selama sepekan ke depan.

Razia dilakukan untuk memastikan kawasan tersebut bebas dari tindak prostitusi.

"Dalam satu pekan ini kami akan melakukan dua sampai tiga kali," ujar Yusuf.

Nantinya Satpol PP juga akan berkeliling memantau puluhan kafe remang-remang di lokasi, dan beberapa tempat hiburan malam lainnya.

Dikatakan oleh Yusuf, setidaknya 36 kafe remang-remang yang dirazia tidak memiliki izin usaha meski sertifikat bangunannya lengkap.

Apabila ditemukan adanya bisnis prostitusi yang kembali muncul di Rawa Malang, bangunan-bangunan tersebut akan ditertibkan kembali.

"Ketika diperlukan upaya yang lebih besar, kalau mereka terus melanggar, mungkin kami lakukan penertiban terhadap bangunan yang digunakan tempat usaha tanpa izin," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/27/09200201/ditertibkan-satpol-pp-lokalisasi-rawa-malang-cilincing-sunyi-dan-gelap

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke