JAKARTA, KOMPAS.com - Massa aksi dari elemen mahasiswa mulai berdatangan di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, pada Selasa (27/9/2022) siang.
Dalam unjuk rasa tersebut, mahasiswa menyampaikan penolakan atas kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Pantuan Kompas.com, demonstrasi mahasiswa berlangsung setelah massa buruh buruh dan petani berunjuk rasa dengan tuntutan yang serupa.
Usai berunjuk rasa, massa buruh dan petani masih berada di sekitar depan Kompleks Parlemen.
Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), M Yuza mengatakan, setidaknya ada 300 mahasiswa dari berbagai universitas ikut dalam demonstrasi.
"Hari ini kita memperingati hari tani yang memang kita memperjuangkan para petani juga. Kita mencoba menyuarakan, membantu kawan-kawan yang telah berjuang dari pagi," ujar Yuza di lokasi.
Tuntutan yang disuarakan mahasiswa tidak berbeda dari buruh dan petani yang menggelar aksi lebih awal.
Tuntutan tersebut antara lain menolak kenaikan harga BBM, penuntasan konflik agraria, hingga menolak Undang-Undang Cipta Kerja.
"Kemudian masih banyak para petani yang dikriminalisasi oleh aparat. Kita akan terus menyuarakan sampai keadilan itu datang kepada kita," kata Yuza.
"Jika memang sampai saat ini masih ada permasalahan, mahasiswa akan terus mengawal," sambung Yuza.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/27/15592151/setelah-buruh-dan-petani-giliran-mahasiswa-berunjuk-rasa-di-depan-dpr