JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, sempat viral cuitan warganet di media sosial Twitter yang mendapatkan pengalaman tidak mengenakkan dari salah satu pedagang di Lenggang Jakarta.
Dalam cuitan tersebut, dituliskan bahwa seorang warganet disindir seorang pedagang saat sedang berkeliling di area kawasan Monas.
Ia juga mengeluhkan mahalnya harga makanan yang dijual di area tempat makan tersebut.
"[askrl] serem banget keliling lenggang jakarta monas buat nyari makanan, tapi karena sekadar lewat (gk beli) malah kek diteriakin apa gituu sama pedagangnya. kalo ga salah denger 'klo gak niat beli gausah lewat2' atau 'jgn lewat2 doang klo ga beli'. akhirnya kami ke (cont)," demikian isi cuitan warganet di Twitter, dikutip Kompas.com, Rabu (28/9/2022).
Untuk mengonfirmasi soal keluhan warganet itu, Kompas.com mengunjungi Lenggang Jakarta pada Rabu siang.
Saat itu, suasana di Lenggang Jakarta tidak begitu ramai seperti akhir pekan.
Hanya terlihat segelintir warga berjalan santai bersama anggota keluarganya setelah atau sebelum berwisata di kawasan Monumen Nasional (Monas).
Ada dua area di Lenggang Jakarta, yakni area pusat oleh-oleh dan kuliner.
Di area pusat oleh-oleh Lenggang Jakarta, para pedagang menyambut para pengunjung yang datang sembari menawarkan cendera mata khas Jakarta yang dijual.
"Silakan mau cari apa? Ada oleh-oleh khas Monas," kata pedagang saat menawarkan dagangannya kepada pengunjung.
Di area pusat oleh-oleh terdiri dari kios-kios yang menjual bermacam-macam pernak-pernik khas Jakarta, seperti kaus dengan gambar Monas, miniatur Monas, sandal, tas rajutan, dan lainnya.
Tak hanya ada area pusat oleh-oleh, di Lenggang Jakarta juga ada pusat kuliner yang menawarkan para pengunjung untuk beristirahat sambil menyantap makanan setelah atau sebelum berwisata di Monas.
Serupa dengan kawasan pusat oleh-oleh, para pedagang makanan di Lenggang menawarkan para pengunjung untuk singgah di kiosnya sambil menawarkan makanan yang dijual.
Di area kuliner Lenggang Jakarta, terdapat berbagai macam makanan yang dijual, seperti seperti bakso, mi ayam, soto ayam, nasi goreng, dan es kelapa muda.
Beberapa pengunjung Lenggang Jakarta terlihat bercengkerama sambil menyantap makan siang bersama sanak saudaranya.
Kali ini, Kompas.com berkesempatan untuk menyantap makan siang sekaligus mengonfirmasi isi cuitan warganet yang menyebut bahwa makan di Lenggang Jakarta kerap dilebihkan harganya oleh pedagang di sana.
Setelah berkeliling di area pusat kuliner, giliran untuk mencicipi makanan di kios yang berada Blok D9 Kuliner.
Seorang pedagang mempersilakan pengunjung untuk duduk di kursi yang disediakan serta memilih sajian yang tercantum pada buku menu.
"Silakan bang, mau makan apa?" kata pedagang itu saat menyodorkan menu makanan.
Pada kesempatan ini, pengunjung mencoba untuk makan soto ayam yang juga masih dalam satu paket dengan nasi putih.
Pedagang pun dengan sigap menyiapkan soto ayam dengan nasi putih yang telah dipesan.
Setelah selesai, pedagang langsung mengantarkan pesanan ke meja pembeli seraya menyebutkan menu yang telah dipesan.
"Soto ayamnya, ini nasi putihnya," ucap pedagang itu.
Setelah menghabiskan semangkuk soto ayam beserta satu piring nasi putih, akhirnya pengunjung membayar makanan yang telah dilahap itu.
"Jadi Rp 25.000 soto ayam sudah sama nasi putih," ucap pedagang tersebut.
Di kios tersebut juga terpampang poster besar berisi foto dari makanan yang dijual, seperti soto ayam dan nasi goreng di gerobak kios.
Pada foto tersebut juga terlihat harga dari setiap makanan itu.
Setelah dirasa cukup mengitari dan menyantap makan siang di kawasan Lenggang Jakarta, tak lama kemudian pengunjung memutuskan untuk meninggalkan kawasan Monas tersebut.
Hingga tiba di area parkir motor untuk meninggalkan kawasan Monas, tidak ada kejadian yang tidak menyenangkan selama berkeliling dan makan di Lenggang Jakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/09/29/12420471/cuitan-viral-pedagangnya-disebut-kasar-dan-getok-harga-ini-pengalaman