JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunakan kamera electronic law enforcement (ETLE) dinilai menjadi salah satu cara untuk mengatasi para pengendara motor yang nekat melintas di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan.
Hal itu dikatakan oleh pemerhati masalah transportasi dan hukum, Budiyanto saat dihubungi pada Minggu (2/10/2022).
"Salah satu cara yang efektif yaitu dengan cara penegakan hukum sistem E-TLE. Sistem ini akan dapat bekerja selama 24 jam, hasil lebih banyak barang bukti valid," ujar Budiyanto.
Budiyanto mengatakan, penggunaan kamera ETLE dapat merekam pelanggar, khususnya sepeda motor yang dalam aturan tidak diperbolehkan untuk melintas.
"Ada rekaman dan foto. Pelanggaran, pembuktian valid ,dan menghindari kontak langsung antara petugas dan pelanggar,serta menghindari penyalahgunaan wewenang," kata Budiyanto.
Budiyanto mengatakan, penindakan dengan menggunakan kamera ETLE diharapkan bisa meminimalisir jumlah pelanggar, khususnya sepeda motor yang dalam aturannya tidak diperbolehkan melintas ke JLNT Casablanca.
"Mereka merasa terawasi oleh CCTV dan akan berpikir 2 kali untuk melakukan pelanggaran. Sebab alat itu dapat mendeteksi otomatis dan hasilnya dalam, baik bentuk foto dan video akan tersimpan. Dapat digunakan sebagai alat bukti," ucap Budiyanto.
Sebelumnya sebuah video yang menunjukkan sejumlah sepeda motor melewati Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan, viral di media sosial.
Dalam video itu, sejumlah motor tersebut tampak kebut-kebutan hingga terjatuh. Ada satu pengendara motor yang sempat terlindas pengendara lain.
Disebutkan, peristiwa itu terjadi Jumat (30/9/2022) dini hari.
"Satu ngabers bahkan tertabrak motor ngabers lainnya yang dipacu dengan kecepatan tinggi," tulis takarir (caption) akun Instagram @merekamjakarta.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/03/07464361/pelanggaran-berulang-bagaimana-cegah-pengendara-motor-lintasi-jlnt