JAKARTA, KOMPAS.com - Revitalisasi Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI) oleh PT Transjakarta menuai beragam respons dari masyarakat.
Ada yang menilai bangunan halte tersebut menghalangi pandangan ke arah Monumen Selamat Datang, ada pula yang senang dan menjadikan spot berfoto karena desain halte yang menarik.
Warga bernama Yuni (24) mengaku datang ke Halte Bundaran HI untuk berswafoto setelah berolahraga pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau car free day di kawasan Bundaran HI.
"Untuk spot fotonya itu lebih bagus, karena kan di sini banyak bangunan-bangunan tinggi, jadi kalau di lantai bawah (halte) itu kurang bagus tapi begitu naik ke lantai atas, fotonya jadi lebih better (bagus)," kata Yuni saat ditemui di lokasi, Minggu (9/10/2022).
Kendati demikian, Yuni harus berhati-hati ketika memasuki sejumlah sisi di halte tersebut, sebab sampai saat ini proses revitalisasi belum sepenuhnya rampung.
"Walaupun belum nyaman karena kan masih banyak tempelan-tempelan kayak hati-hati, itu saya jadi sedikit worry," ucap Yuni.
"Belum fix bangunannya takut roboh atau segala macam, harus hati-hati mungkin itu saja," sambung dia.
Yuni berharap revitalisasi Halte Bundaran HI lebih memudahkan mobilitas masyarakat Jakarta menggunakan transportasi umum.
"Memudahkan masyarakat yang khususnya para pekerja karena aksesnya lebih mudah karena kan sebelumnya kalau mau transit atau berhenti di Bundaran HI itu harus di luar," tutur dia.
Sebagai informasi, PT Transjakarta melalui agenda resminya hendak meresmikan Halte Bundaran HI pada Jumat (7/10/2022).
Namun, hal tersebut batal. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kedatangannya pada hari itu hanya untuk peninjauan.
Sebelumnya, pembangunan atau revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI-Halte Tosari di Jakarta Pusat menuai polemik.
Sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan pembangunan itu.
JJ Rizal menyampaikan permintaannya atas pemberhentian revitalisasi itu melalui akun Twitternya, @JJRizal.
Ia telah mengizinkan twitnya itu untuk dikutip media.
"Pak Gubernur mohon stop pembangunan halte tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur henk ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional," kicau JJ Rizal, Kamis (29/9/2022).
Dalam twit itu, JJ Rizal juga menyebutkan PT Transjakarta harusnya berefleksi mengadopsi etos kerja Presiden pertama RI Soekarno.
"Sekali lg mohon pak gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yg arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno, jgn biarkan halte2 itu jd noda di buku sejarah masa pemerintahan bpk yg kaya prestasi," lanjut JJ Rizal.
JJ Rizal berharap, PT Transjakarta menemukan desain halte yang tepat, alih-alih menutup pandangan Patung Selamat Datang.
Saat dikonfirmasi, Rizal meminta respons dari pihak Transjakarta.
"Gue tunggu jawaban direkturnya Transjakarta soal ini. Jangan pengecut," ujar Rizal, saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).
Menurut dia, PT Transjakarta harus mengubah desain Halte Bundaran HI karena bisa mengusik kawasan Tugu Selamat Datang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/09/14082771/kala-warga-ke-halte-bundaran-hi-hanya-untuk-foto-berlatar-patung-selamat