Hal itu dilakukan seiring dengan naiknya status Bendung Katulampa, Bogor, menjadi siaga 1 pada Minggu (9/10/2022) malam.
Kenaikan debit air di bendung tersebut berimbas pada terendamnya sejumlah titik di Jakarta pada Senin pagi.
"Sejak dini hari, personel rescue sudah kami siagakan, seperti di kawasan Jakarta Timur, untuk memantau serta melakukan proses evakuasi apabila diperlukan," ujar Kepala Kantor SAR Jakarta Fazzli dalam keterangannya, Senin.
Menurut Fazzli, pergerakan personel memantau titik-titik banjir sudah dimulai sejak Senin dini hari.
Sebab, berdasarkan laporan dan hasil pemantauan, air Kali Ciliwung sudah meluap sejak dini hari dan merendam permukiman warga.
Data tersebut merupakan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per pukul 06.00 WIB.
"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 33 RT, saat ini menjadi 53 RT atau 0,174 persen dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," ujar Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangannya, Senin.
Ketinggian air bervariasi, paling tinggi di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, mencapai 3 meter.
BPBD menyatakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Minggu (9/10/2022) menyebabkan kenaikan status siaga Bendung Katulampa menjadi siaga 1 dan Pos Pantau Depok siaga 2.
Akibatnya, Kali Ciliwung meluap ke permukiman warga.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/10/09471481/basarnas-terjunkan-personel-pantau-titik-banjir-jakarta-dan-evakuasi