JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat tata kota Yayat Supriatna menyebutkan, penanganan banjir di DKI Jakarta era Gubernur Anies Baswedan sudah usang.
Yayat mengatakan, penanganan banjir di Jakarta masih menggunakan master plan tahun 1973.
"Master plan itu sudah lama disampaikan oleh Menteri PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) agar dilakukan normalisasi dengan pengerukan pelebaran kali. Karena master plan tahun 1973 itu sudah tidak mendukung," kata Yayat di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (13/10/2022).
Terlebih, lanjut Yayat, sistem drainase di Jakarta juga buruk dan mengakibatkan aliran air hujan tak lancar.
"Sistem drainase sudah jadul banget. Persoalan yang terjadi dan itu harusnya dikerjakan," ucap Yayat.
Yayat menambahkan, hal yang harus dilakukan Gubernur DKI selanjutnya adalah mengubah master plan banjir.
"Siapapun gubernurnya yang akan datang berani membuat revisi atau perbaikan master plan banjir Jakarta 1973, dengan apa yang diusulkan, itu merupakan hal yang terbaik," kata Yayat.
Yayat juga mengkritik pembangunan sumur resapan yang dinilainya tidak efektif.
Ia menyebutkan, banyak lokasi sumur resapan yang tidak tepat pada tempatnya.
"Jadi pendekatan sumur resapan itu kalau bisa berbasis data tentang kondisi tanah. Apakah tanah itu bisa menyerap. Kan sayang sudah ngeluarin uang, anggaran, tetapi enggak optimal," kata Yayat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/13/20024451/pakai-master-plan-1973-penangangan-banjir-di-era-anies-sudah-usang