Salin Artikel

Banjirnya Dukungan untuk Bharada E, tapi Kutukan untuk Ferdy Sambo...

JAKARTA, KOMPAS.com - Sidang perdana terdakwa Bhayangkara Dua Richard Eliezer atau Bharada E digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Selasa (18/10/2022).

Sidang dengan agenda pembacaan dakwaan ini dimulai sejak pukul 10.00 WIB. Bharada E tiba di PN Jaksel sekitar pukul 08.33 WIB dengan didampingi penasihat hukumnya, Ronny Talapessy.

Saat tiba, Bharada E mengenakan kemeja putih dan rompi tahanan kejaksaan. Tak disangka, kehadiran Bharada E dalam persidangan itu justru mengundang dukungan dari berbagai kalangan.

Kondisi ini justru bertolak belakang ketika sidang kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo cs yang justru diwarnai kericuhan pada Senin (17/10/2022).

Empat perempuan yang serempak mengenakan baju hitam bertulisan #SaveBharadaE mendatangi PN Jaksel pada Selasa (18/10/2022) pagi.

Mereka datang ke PN Jakarta Selatan dengan membawa spanduk dukungan untuk Bharada E yang sedang menjalani sidang pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.

"Untuk Bharada Richard Eliezer jangan pernah takut. Tuhan selalu ada dan membela orang benar. Terus berkata jujur dan jangan goyah karena sesungguhnya masa depan masih ada," demikian tulisan spanduk yang mereka bawa.

Satu dari empat perempuan itu menyebutkan bahwa mereka datang untuk memberikan dukungan karena Bharada E berasal dari daerah yang sama, yaitu Manado.

Mereka juga mengaku sebagai penggemar Bharada E dengan nama Richliefams.id alias Richard Eliezer Indonesia yang hadir dari Jabodetabek dan Surabaya.

Salah satu dari mereka bernama Dea. Ia mengaku Dea mengaku tergabung dalam Richliefams.id dari Jabodetabek, tapi tiba di PN Jakarta Selatan dari Surabaya, Jawa Timur.

"Kedatangannya ke sini karena Richard satu kampung sama aku. Jadi sama-sama dari Manado. Kami respect kalo misalnya dia mau jujur," kata Dea.

Beberapa karangan bunga tampak dipajang di depan Gedung PN Jaksel. Setidaknya ada empat karangan bunga dengan berbagai warna tersandar di sana

Karangan bunga yang kali ini dipajang di dinding Gedung PN Jakarta Selatan bertulisan dukungan terhadap Eliezer. Salah satu karangan bunga merupakan kiriman dari ibu-ibu online.

"Semangat berjuang anak tuhan, doa ibu-ibu tetap selalu bersamamu," demikian tulisan karangan bunga tersebut.

Tak hanya karangan bunga, sejumlah pengunjung juga terdengar meneriaki Bharada E dari dalam ruang sidang.

"Semangat, Richard!"

"Semangat, Bang!"

"Richard, God bless you!"

Kekacauan Sidang Ferdy Sambo cs

Banjiirnya dukungan terhadap Bharada E tidak dirasakan oleh terdakwa lainnya, yaitu Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi, serta dua orang lain, yakni Ricky Rizal dan Kuat Maruf.

Adapun karangan bunga yang bertengger di depan gedung PN Jaksel pada Senin (17/10/2022) justru meminta penegak hukum untuk berlaku seadil-adilnya.

"Hakim dan jaksa, saking cintanya kami akan penegakan hukum, kami kirim bunga nih. Tandanya kami monitor sidang kasus Brigadir J," demikian tulisan karangan bunga dari kelompok "rakyat yang cinta keadilan dan penegakan hukum".

Massa kelompok Pemuda Batak Bersatu pun juga berkumpul di gerbang masuk PN Jaksel. Mereka tampak mendesak masuk ke dalam.

"Kami mengikuti sidang Brigadir J. Dukungan saja. Harapan hakim menghukum sesuai dengan perilaku yang dilakukan (terdakwa)," kata Ketua DPC PBB Jakarta Timur Hiras Silitonga.

Hiras berharap agar para terdakwa dihukum dengan sesuai dengan perilaku mereka yang diduga telah membunuh Brigadir J.

Di tengah persidangan yang sedang berjalan, kericuhan terjadi di halaman PN Jaksel. Kericuhan itu terjadi antara seorang pria berbaju hitam dan kelompok PBB.

"Dia penyusup. Dia teriak-teriak mencemarkan nama baik Pemuda Batak Bersatu. Dia bukan anggota Pemuda Batak Bersatu," kata salah satu anggota PBB.

Pria tersebut telah diamankan polisi dan dibawa menggunakan mobil patroli.

(Penulis : Muhammad Isa Bustomi | Editor : Nursita Sari)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/18/14275501/banjirnya-dukungan-untuk-bharada-e-tapi-kutukan-untuk-ferdy-sambo

Terkini Lainnya

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Perempuan Dalam Koper Bawa Rp 43 Juta, Hendak Disetor ke Rekening Perusahaan

Megapolitan
Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Rio Reifan Lagi-lagi Terjerat Kasus Narkoba, Polisi: Tidak Ada Rehabilitasi

Megapolitan
Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Dibutuhkan 801 Orang, Ini Syarat Jadi Anggota PPS Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Pembunuh Wanita Dalam Koper Transfer Uang Hasil Curian ke Ibunya Sebesar Rp 7 Juta

Megapolitan
Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Pemulung Meninggal di Dalam Gubuk, Saksi: Sudah Tidak Merespons Saat Ditawari Kopi

Megapolitan
Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Pemulung yang Tewas di Gubuk Lenteng Agung Menderita Penyakit Gatal Menahun

Megapolitan
Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Polisi Ungkap Percakapan soal Hubungan Terlarang Pelaku dan Perempuan Dalam Koper Sebelum Pembunuhan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Kembali ke Kantor Usai Buang Jasad Korban

Megapolitan
Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Pemkot Depok Akan Bebaskan Lahan Terdampak Banjir di Cipayung

Megapolitan
Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke