Salin Artikel

Bersenggolan dengan Mobil di Jalan, Taksi Tabrak Pagar Pos Polisi Proklamasi Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Sebuah taksi menabrak pagar pos polisi Proklamasi, Mekarjaya, Sukmajaya, Depok pada Kamis (27/10/2022) pagi tadi.

Kanit Laka Lantas Polres Metro Depok, AKP Rasman, mengatakan kejadian itu bermula ketika pengemudi taksi yang berinisial HN (51) menyenggol mobil lain di pertigaan Jalan Proklamasi.

"Awalnya mobil taksi senggolan sama mobil lain, diduga hardtop terus oleng taksinya terus nabrak pagar depan pospol," kata Rasman saat dikonfirmasi, Kamis (27/10/2022).

Rasman mengatakan pengemudi taksi itu melintas di Jalan Proklamasi hendak menuju Jalan Sentosa Raya.

Namun, saat hendak berbelok ke kanan, terdapat kendaraan lain yang melintas di sebelah kanan taksi.

Alhasil, pengemudi taksi itu hilang kendali lalu menabrak pagar pos polisi persis di pinggir Jalan Sentosa Raya sekitar pukul 03.30 WIB.

"Itu kan sepi, taksi dari timur mau ke belok kanan ada mobil dari lurus, nah pas di pertigaan senggolan, kaget terus oleng taksinya," kata Rasman.

Rasman berujar, pengemudi mobil hardtop diduga melarikan diri usai pengemudi taksi menabrak pagar pos polisi.

"Hardtop hilang kabur ya. Kerusakan mobil body sebelah kiri aja senggolan itu Blue bird," kata Rasman.

Rasman memastikan tak ada korban jiwa maupun luka-luka atas kecelakaan tersebut.

"Enggak ada yang ditabrak, cuma pager aja. Jadi enggak apa-apa, diperbaiki," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/27/15523211/bersenggolan-dengan-mobil-di-jalan-taksi-tabrak-pagar-pos-polisi

Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke