Salin Artikel

Rasa Syukur Wahid di Tengah Musibah Kebakaran di Tambora, Keluarganya Selamat dari Maut

JAKARTA, KOMPAS.com - Wahid (36) masih mampu bersyukur melihat seluruh anggota keluarganya selamat tanpa luka, meskipun api melalap habis rumah keluarganya.

Kamis (27/10/2022) siang itu, sejumlah bangunan dilahap si jago merah yang mengamuk di daerah padat penduduk di Gang FF, Tanah Sereal, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Termasuk rumah keluarga Wahid.

Wahid bercerita, saat api mulai menyala, ia sedang berada di luar rumah. Namun sang ayah, sehari-hari berada di rumah.

"Di rumah ada bapak saya. Sebelum itu (kebakaran) kan enggak lama waktu dzuhur. Bapak saya baru pulang salat jamaah di masjid (saat kebakaran)," jata Wahid usai kebakaran.

Ketika menyadari orang-orang berteriak kebakaran dari arah rumahnya, Wahid langsung panik. Ia mengkhawatirkan keluarganya.

Setibanya di sekitar rumah, ia melihat api sudah menyala di lantai dua rumah tetangganya.

Kemudian ia melihat sang ayah dan anggota keluarga lainnya berhasil menyelamatkan diri.

"Alhamdulillah pada selamat, enggak ada yang terluka. Bapak juga sehat. Enggak terjebak di dalam. Ternyata ada di pos dia, ngopi," kata Wahid.
 
Setelah memastikan anggota keluarganya selamat, Wahid langsung berupaya menyelamatkan harta bendanya.

"Saya masuk ambil koper. Isinya surat-surat. Cuma sempat itu doang. Enggak apa-apa yang penting surat-surat dulu aja," pungkas Wahid.

Salah satu warga yang turut berjibaku memadamkan api bernama Santana menceritakan awal mula kebakaran itu.

"Tiba-tiba ada anak kecil yang teriak kebakaran. Api sudah besar di rumah katering. Kita langsung madamin api," ungkap Santana.

"Dapat APAR (alat pemadam api ringan) dari warga RT 7, tapi enggak mempan. Terus pakai dua APAR, tetap enggak mempan juga," tambahnya.

Gagal memadamkan api dengan APAR, Santana bersama puluhan warga bergotong-royong saling mengoper ember berisi air comberan hingga naik ke lantai 2 bangunan rumah.

"Warga ramai-ramai siram pakai air. Air apa saja yang ada, air comberan kek, seadanya. Alhamdulillah warga saling bantu," kata Santana.

Selagi kepanikan mengerumuni kepalanya, petugas pemadam tiba-tiba datang. Sebanyak 21 unit mobil pemadam beserta 105 personel dikerahkan untuk memadamkan api di lokasi.

Total, ada 5 bangunan yang terbakar dalam insiden kebakaran ini meliputi rumah industri konveksi, katering, dan rumah tinggal.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/27/22254911/rasa-syukur-wahid-di-tengah-musibah-kebakaran-di-tambora-keluarganya

Terkini Lainnya

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Jukir Minimarket: Kalau Dikasih Pekerjaan, Penginnya Gaji Setara UMR Jakarta

Megapolitan
Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin 'Nganggur'

Bakal Dikasih Pekerjaan oleh Pemprov DKI, Jukir Minimarket: Mau Banget, Siapa Sih yang Pengin "Nganggur"

Megapolitan
Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Bayang-bayang Kriminalitas di Balik Upaya Pemprov DKI atasi Jukir Minimarket

Megapolitan
Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Kala Wacana Heru Budi Beri Pekerjaan Eks Jukir Minimarket Terbentur Anggaran yang Tak Dimiliki DPRD...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 10 Mei 2024 dan Besok: Siang Cerah Berawan

Megapolitan
Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Sudah Ada 4 Tersangka, Proses Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

[POPULER JABODETABEK] Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP | 4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 43 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke