"Obat sudah sampai di Indonesia, sudah sampai di Jakarta. Nah di Jakarta saat ini masih dibagikan, distribusi ke rumah sakit yang merawat," kata Widyastuti di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (31/10/2022).
Widyastuti menyebutkan, antidotum didistribusikan ke RS di Jakarta oleh Kementerian Kesehatan RI. Sementara itu, Dinkes DKI hanya mengawasi.
"Kemarin langsung ke faskes (fasilitas kesehatan), karena jumlah kasusnya masih relatif belum banyak dan terfokus di beberapa rumah sakit saja, sehingga supaya cepat langsung ke faskes yang merawat," sebut dia.
Namun, Widyastuti berujar, pihaknya siap jika pendistribusian itu melibatkan Dinkes DKI Jakarta.
"Tapi tidak menutup kemungkinan langsung akan bergerak berbeda sesuai dengan kondisi, seperti halnya distribusi obat maupun vaksin, biasanya juga bisa melalui Dinkes, itu nanti kita lihat," ujar Widyastuti.
"Masih di dalam koordinasi Kemenkes, langsung diberikan ke rumah sakit yang melakukan perawatan (pasien gagal ginjal akut)," kata Widyastuti di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (28/10/2022).
"Jadi setiap RS yang melakukan perawatan kasus gagal ginjal akut bisa mengajukannya ke Kemenkes langsung," ujar dia.
Data terbaru, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mencatat sebanyak 142 anak di Ibu Kota terjangkit gagal ginjal akut mulai Januari hingga Minggu (30/10/2022).
Widyastuti mengatakan, dari 142 penderita, sebanyak 70 anak di antaranya meninggal dunia.
Sementara itu, sebanyak 50 anak dinyatakan sembuh dan 22 anak masih dalam perawatan.
Sebanyak 142 kasus itu tersebar di lima kota administrasi DKI Jakarta. Kasus gangguan ginjal terbanyak berada di Jakarta Timur yakni 34 kasus.
"Di Jakarta ada di seluruh kota, kecuali Kepulauan Seribu. Kasus terbanyak saat ini kalau domisili ada di Jakarta Timur terdapat 34 kasus," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/10/31/13105901/obat-penawar-gagal-ginjal-akut-mulai-didistribusikan-ke-rumah-sakit-di