Salin Artikel

Kronologi Penemuan Jasad Pria yang Kaki dan Tangannya Terikat di Toko Kelontong…

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pria paruh baya ditemukan tak bernyawa di toko kelontong miliknya di Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat (11/11/2022) pagi.

Saat ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB oleh warga, kondisi korban dalam keadaan kaki dan tangan terikat serta ada bercak darah.

Kepada TribunJakarta.com, saksi mata yang tetangga toko milik korban, Hotma Manulang, menceritakan hampir setiap hari korban selalu menjaga toko bersama istrinya.

Namun, korban punya kebiasaan untuk datang lebih dulu yakni sekitar pukul 03.00 WIB untuk bersiap membuka toko kelontong yang cukup besar.

Hal itu juga dilakukannya pada hari di mana ia ditemukan tewas. “Setiap jam tiga pagi dia (korban) selalu datang ke toko. Istrinya baru menyusul sejam atau dua jam kemudian,” ujar Hotma.

Di hari naas tersebut, saat baru tiba di toko, sang istri mendapati adanya kepulan asap yang berasal dari dalam toko kelontong miliknya.

Hotma menuturkan, sang istri sempat berteriak ada kebakaran untuk meminta pertolongan warga. Bersama para warga, istri korban lantas masuk ke dalam toko untuk melihat sumber asap.

Ternyata kepulan asap tidak bersumber dari kobakaran api melainkan dari alat elektronik yang terbakar.

“Ada alat-alat yang terbakar entah laptop atau CCTV. Itulah yang jadi sumber kepulan asap,” ujar Hotma.

Kemudian setelah diperiksa lebih lanjut, korban ditemukan dalam kondisi tangan dan kaki terikat.

“Jadi pemilik toko sudah dalam kondisi terikat dan tak bernyawa. Ada darah juga tapi saya ga berani lihat,” ujarnya.

Korban pembunuhan

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota Kompol Ivan Adhitira menduga, jasad tersebut merupakan korban dari tindak pembunuhan.

"Polsek Bekasi Timur melalui informasi dari warga, menemukan adanya tindak pidana pembunuhan," ujar Ivan kepada wartawan, Jumat.

Ivan menyebut, korban ditemukan pada Jumat subuh, sekitar pukul 04.00 WIB. Saat ditemukan, ada bercak darah di dekat tubuhnya.

"Posisi korban ada di kamar tidur di dalam toko, kami juga temukan ada darah di sekitar jasad korban dan kaki serta tangan diikat pakai tali plastik," ujarnya.

Ivan sendiri belum memberikan informasi lebih lanjut mengenai penyebab kematian korban.

Ia hanya menyebut, bahwa jasad korban sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk diperiksa lebih lanjut.

“Jasad korban asih diperiksa oleh forensik di Kramat Jati. Sementara kami masih kumpulkan barang bukti dan saksi-saksi dahulu," jelas Ivan.

(TribunJakarta.com: Yusuf Bachtiar/Kompas.com: Joy Andre)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/11/21233661/kronologi-penemuan-jasad-pria-yang-kaki-dan-tangannya-terikat-di-toko

Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke