Salin Artikel

Janji Tak Akan Gusur PKL di KBT meski Bikin Semrawut, Heru: Bakal Ditata Ulang

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Heru Budi Hartono menyebutkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak akan melarang apalagi menggusur pedagang kali lima di kawasan Kanal Banjir Timur, Duren Sawit, Jakarta Timur.

Pasalnya, kata Heru, kawasan itu merupakan bagian dari upaya untuk mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Ibu Kota.

Hanya saja, kata Heru, perlu ada pengaturan untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan masyarakat.

"Itu kan bagian dari UMKM. Kalau untuk meningkatkan UMKM itu enggak papa, yang penting jaga keamanan, dan tentunya jaga juga lingkungan, jaga kebersihannya," ujar Heru, dilansir dari TribunJakarta.com, Minggu (21/11/2022).

Seperti diketahui, setiap malam kawasan KBT memang acap kali dipadati oleh PKL. Namun, belakangan isu lingkungan jadi sorotan lantaran para PKL itu acap kali membuang sampahnya ke aliran sungai.

Heru pun mengatakan, Pemprov bakal mengatur ulang PKL yang selama ini kerap memadati kawasan KBT setiap malam. Ia menyebutkan, pengaturan itu nantinya dilakukan oleh Wali Kota Jakarta Timur.

"Nanti akan dibina oleh Wali Kota (Jakarta Timur)," ucap Heru.

Wakil Wali Kota Jakarta Timur Hendra Hidayat menjelaskan, dalam penataan KBT, Pemkot akan membagi kawasan itu ke dalam tiga zona, yakni merah, kuning, dan hijau.

"Dalam zona merah tidak boleh ada kegiatan, zona kuning bisa dilakukan kegiatan baik aktivitas PKL, dan sebagainya tetapi terbatas, sementara untuk zona hijau bisa digunakan," jelas Hendra Hidayat, Senin (14/11/2022).

Mengenai hal itu, Hendra mengungkapkan Pemkot sudah melakukan sosialisasi penataan yang nantinya mencakup wilayah Kecamatan Cakung, Duren Sawit, dan Jatinegara.

Menurut Hendra, terdapat 1.000 PKL yang berjualan di jalur KBT, dan nantinya Pemkot akan mengarahkan ke tempat lain untuk mereka berjualan.

“Yang boleh berjualan binaan Jakpreuner di wilayah Jakarta Timur, terkait jam operasional dan arus lalu lintas akan diatur, serta dirapatkan selanjutnya," tuturnya.

Ia mengungkapkan, penataan PKL itu bertujuan agar jalur sepanjang KBT bisa lebih rapi dan teratur. Selain itu, penataan tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan wilayah tersebut.

“Penataan PKL ini bukan melegalkan, tetapi menata. Jika nanti akan dilakukan penataan kembali oleh Pemkot Jaktim, PKL harus rela dipindahkan, jadi bukan selamanya mereka berjualan di situ, tetapi sifatnya hanya sementara dari kami,” tutur dia.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Dikenal Semrawut, PKL di Sepanjang KBT Bakal Diatur Ulang Pemprov DKI. (Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya)

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/21/06552891/janji-tak-akan-gusur-pkl-di-kbt-meski-bikin-semrawut-heru-bakal-ditata

Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke