Mereka menuntut kejelasan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang menjanjikan warga bisa menempati hunian pada 20 November kemarin.
Namun, sampai hari ini mereka belum mendapatkan kabar apa pun.
"Mereka (warga) juga terbebani jika ngontrak-ngontrak (rumah) terus. Jadi, tuntutan kami hari ini tolong diberikan kunci agar warga bisa masuk ke hunian," kata Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Susun Bayam Asep Suwenda.
Seorang warga bernama Paul (56) mengungkapkan, warga tidak hanya sekali menerima janji untuk menempati Kampung Susun Bayam yang berkonsep rumah susun sederhana sewa (rusunawa) itu.
"Kami awalnya emang dari gusuran (rel kereta api). Kami sudah menghadap mereka dan mereka bilang akan diusahakan yang digusur ini akan didahulukan," ungkap Paul kepada Kompas.com, Senin.
Paul menambahkan, beberapa warga Kampung Bayam dijanjikan akan menempati hunian itu pada 20 November. Namun, sampai sekarang Kampung Susun Bayam tak kunjung dihuni.
Karena tidak ada kepastian, para warga pun menagih kembali janji Pemprov DKI dan Jakpro.
"Mereka membicarakan langsung bahwa selama sebulan untuk mengurus dan membereskan rusun dengan baik. Kami tunggu sampai tanggal 20 (November) belum ada kepastian," kata Paul.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/21/15035521/warga-terbebani-jika-terus-mengontrak-rumah-tolong-berikan-kunci-kampung