Salin Artikel

Pengendara Keluhkan Material Revitalisasi Trotoar Berserakan di Jalan Raya Kartini Depok

DEPOK, KOMPAS.com - Proyek revitalisasi trotoar di Jalan Raya Kartini, Pancoran Mas, Depok, dikeluhkan beberapa pengendara motor lantaran pengerjaan dilakukan di jam-jam sibuk.

Salah satu pengendara ojek online bernama Daris mengatakan, semestinya para pekerja proyek tak berkerja pada saat jam-jam sibuk.

Menurut Daris, kira-kira terdapat enam pekerja proyek melakukan perbaikan di trotar yang sudah dicor pada Kamis (24/11/2022) sekitar pukul 17.47 WIB.

"Kalau saya lihat tadi, di jam sibuk masih dikerjain di seberang SPBU, tukangnya lagi pada gituin bekas pengecoran trotoar," ujar Daris saat ditemui di Jalan Depok Lama, Kamis.

Tak hanya itu, Daris turut mengeluhkan material-material proyek bekas galian saluran air hingga trotoar yang ditumpuk di bahu jalan.

"Material bekas proyeknya makan bahu jalan, jadi itu bekas galian bekas saluran itu kan masih ada, makanya memakan jalan," ujar dia.

Kendati demikian, kata Daris, situasi saat ini pengerjaan proyek dinilai sudah lebih mending daripada sebelumnya.

Namun, kemacetan di Jalan Raya Kartini arah Citayam tetap macet lantaran masih ada beberapa saluran air dan trotoar yang belum rampung.

"Tapi kalau sekarang mah sudah agak mendingan walaupun macet panjangnya masih ada saja, terutama itu yang ke arah sini (Jalan Raya Kartini menuju Citayam)," ucap dia.

Berdasarkan pengamatan Kompas.com pada jam pulang kerja, kemacetan lalu lintas mulai terjadi di pangkal Jalan Raya Kartini menuju Citayam, tepatnya setelah lampu merah Siliwangi, dekat Perumahan Puri Permata Asri.

Selain tingginya volume kendaraan bermotor di jalan itu, kemacetan juga diperparah oleh material pembangunan trotoar, saluran air, dan separator yang berserakan.

Pada sisi trotoar dan saluran air, tampak tidak ada pembatas antara proyek pengerjaan dengan aspal, sehingga puing-puing dan tanah berserakan hingga ke memakan jalan.

Bahkan, ada beberapa ruas yang dimanfaatkan untuk meletakkan beton membuat jalanan semakin sempit.

Kondisi serupa juga terjadi pada sisi separator atau pembatas jalan. Batu berukuran besar dibiarkan menjorok ke aspal tanpa ada penghalang sama sekali.

Kondisi itu tentu membahayakan pengendara kendaraan yang melintas karena rawan menabrak batu.

Namun, khusus pada bagian separator, ada ruas yang sudah rampung. Sementara itu, sisi trotoar belum rampung seluruhnya.

Kemacetan juga diperparah karena adanya kendaraan berat jenis beko yang diparkir di bahu jalan di depan ruko Permata Finance.

Kondisi ini semakin mempersempit lebar jalan yang sebelumnya sudah "dimakan" oleh material sisa bangunan.

Akibat segala rintangan yang ada di ruas jalan tersebut, laju kendaraan bermotor yang melintas di sana hanya sekitar 5 hingga 10 kilometer per jam.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/24/21424581/pengendara-keluhkan-material-revitalisasi-trotoar-berserakan-di-jalan

Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke