Salin Artikel

Kisah Natasha Jadi Talent Layanan Sleep Call, Hobi Ngobrol dan Dengar Curhat Bisa Jadi Cuan

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hampir sebulan ini Natasha (21) menjadi talent layanan sleep call.

Sesuai nama layanannya, Natasha bertugas menemani klien untuk mengobrol di telepon pada malam hari. 

Mahasiswa S1 itu pun bisa meraup uang jajan tambahan dari pekerjaan ini.

Natasha menceritakan, ia bisa menjadi talent layanan sleep call karena dorongan mencari pemasukan tambahan.

Karena sedang mengambil kuliah daring atau online, Natasha memiliki waktu luang yang tergolong cukup banyak.

“Waktu itu lagi iseng-iseng, nyari-nyari, kira-kira passive income-nya apa ya, apalagi aku sebagai mahasiswa. Mungkin kalau active income bisa dari beasiswa atau internship, tapi aku pengin punya passive income,” kata Natasha, kepada Kompas.com, Kamis (24/11/2022).

Natasha kemudian melihat video seorang influencer yang menyatakan bahwa seseorang akan menjadi ahli dalam sebuah bidang tertentu jika bidang itu sesuai dengan minat dan hobinya.

Natasha lantas mengulas hal-hal yang ia sukai atau hobinya yang bisa dijadikan modal untuk mencari pemasukan tambahan.

“Aku mikir kira-kira apa ya (hobinya). Aku kayaknya cuma suka ngobrol sama orang, ngedengerin orang aku tuh suka," kata dia. 

Sampai akhirnya ia melihat sebuah video tentang layanan sleep call yang diunggah akun @sleepcallmu_ saat menelusuri sosial media Instagram awal November lalu.

Natasha lalu menelusuri lebih lanjut akun Instagram yang mengunggah video itu.

Di sana, ia kemudian mengetahui sleep call merupakan layanan untuk menjadi teman mengobrol lewat telepon. 

“Ternyata di highlight Instagram-nya ada talent pria, ada talent perempuan. Terus aku dengerin, terus aku baca-baca," kata Natasha. 

Berbekal hobinya yang suka mengobrol serta keinginannya mencari pemasukan tambahan, Natasha pun langsung berminat untuk menjadi talent di layanan sleep call tersebut.

Tak butuh waktu lama bagi Natasha untuk mendaftarkan diri sebagai talent.

"Aku waktu itu langsung (mengirim) direct message ke adminnya, tanya ‘Kak, cara jadi talent bagaimana’,” sambung dia.

Selayaknya melamar pekerjaan, Natasha mengaku mengirimkan CV ke penyedia layanan sleep call itu.

Setelah mengirimkan lamaran, ia menjalani proses wawancara dengan penyedia layanan tersebut.

Natasha kemudian diterima menjadi salah satu talent di layanan @sleepcallmu_.

"Ada administrasinya, ada interview-nya juga. Pokoknya benar-benar selektif dan enggak asal-asalan,” lanjut dia.

Natasha enggan membeberkan penghasilannya selama menjadi talent layanan sleep call.

Namun, pendiri layanan @sleepcallmu_ sebelumnya menyatakan bahwa tarif pengguna layanan sleep call itu beragam, mulai dari Rp 5000-350.000, tergantung layanan dan durasi yang dipilih. 

Natasha mengaku akan menabung uang yang ia dapat untuk menempuh kuliah S2 di jurusan psikologi.

Hal itu untuk mewujudkan cita-citanya menjadi seorang staf pengembangan sumber daya manusia (human resource development/HRD).

Untuk melanjutkan kuliahnya, Natasha yang kini kuliah jurusan S1 Manajemen mengakui bahwa dia perlu uang yang tak sedikit.

“Aku pengin bersaing sama anak psikologi, anak manajemen, aku bisa nembus posisi HRD dengan skill, dengan pengalaman. Suatu saat, aku bisa dapat knowledge-nya kalau sudah S2. Jadi, goals-nya memang kayak gitu,” tutur Natasha.

Sesuai Paket

Natasha mengungkapkan, sebagai talent, ia harus bekerja sesuai dengan paket yang diminta pelanggan.

Seperti misalnya, pelanggan meminta paket layanan berkirim pesan atau chat mulai pukul 21.00 WIB-22.00 WIB.

Natasha memulai percakapan terlebih dahulu dengan pelanggannya. Ia juga akan mengakhiri percakapan dengan pelanggan saat durasi paket tersebut usai.

Aturan yang sama juga berlaku untuk paket layanan sleep call.

Natasha akan mengobrol dengan pelanggannya selama durasi yang diminta atau dipesan pelanggannya.

"Misal mereka (pelanggan) request-nya dari jam 20.00 WIB-21.00 WIB. Kami harus on time jam segitu. Ada paketnya kan ya, kalau paket ngobrol (paket telepon), ya ngobrol saja. Kalau pake chat, ya chat saja," urai dia.

Natasha menuturkan, kebanyakan para pelanggannya bercerita soal kehidupan masing-masing.

Kata dia, hal yang biasa diceritakan pelanggan tentang kehidupan bervariasi seperti salah satunya pekerjaan yang dilakukan di hari itu.

Para pelanggan itu, kata dia, juga terkadang menyelipkan soal kisah cinta masing-masing.

"Tentang kehidupan itu banyak banget, anak muda ya, kayak slice of life gitu. Tentang mantan-mantannya (pelanggan) ada, tapi lebih banyak tentang kehidupan," ungkap dia.

***

Artikel ini merupakan bagian dari liputan khusus "Berbagi Kisah lewat Jasa Sleep Call". Anda bisa membaca artikel-artikel lainnya di sini.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/26/16472911/kisah-natasha-jadi-talent-layanan-sleep-call-hobi-ngobrol-dan-dengar

Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke