Salin Artikel

Pelebaran Trotoar Disebut Sebabkan Kemacetan, Pemprov DKI: Jalan Kaki agar Tak Macet!

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho berujar, pelebaran atau revitalisasi trotoar dilakukan agar masyarakat nyaman berjalan kaki menuju transportasi umum.

"(Revitalisasi trotoar dilakukan agar) orang jalan jadi nyaman, aman, untuk menuju transportasi antarmoda," ujar Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).

Ia menegaskan, saat masyarakat merasa nyaman dan aman berjalan kaki, pola pikir mereka akan berubah, sehingga mau menggunakan transportasi umum.

"(Revitalisasi trotoar) untuk mengubah mindset orang. Supaya enggak macet, ya sebenarnya jalan kaki," ucap Hari.

Dinas Bina Marga DKI, kata dia, sejatinya tak melebarkan atau merevitalisasi trotoar di satu titik saja. Namun, Dinas Bina Marga merevitalisasi trotoar di satu kawasan sekaligus.

Dengan demikian, lanjut Hari, akses masyarakat menuju transportasi umum menjadi lebih mudah lagi.

Kemudahan akses ini lantas menunjang peralihan pengguna transportasi pribadi ke transportasi umum.

"Jadi yang kami bangun ini satu kawasan, bukan kami bangun ruas per ruas jalan. Tapi membangun satu kawasan sehingga (memudahkan) menuju ke arah transportasi antarmoda," ujar dia.

Hari menegaskan, jika pemerintah memperluas ruas jalan, maka akan semakin banyak transportasi pribadi yang berlalu lalang. Hal ini justru menjadi penyebab kemacetan yang sesungguhnya.

"Kalau kami membesarkan jalan, kan jadinya mobil bertambah, ya macet. Justru trotoar itu bukan (penyebab) macet, justru mengurangi kemacetan," tegas dia.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah sebelumnya meminta Pemprov DKI mengevaluasi pembangunan trotoar di Jakarta.

Menurut Ida, pembangunan trotoar justru membuat Jakarta semakin macet.

"Kami minta betul-betul dievaluasi, kalau memang trotoar selama ini mengganggu lalu lintas, ya minta untuk diperbaiki segera," ujar Ida di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2022).

Ida menyebutkan, pelebaran trotoar membuat lajur yang awalnya luas menjadi sempit.

Ida mencontohkan, Jalan A semula memiliki empat lajur. Setelah pelebaran trotoar, Jalan A hanya memiliki dua lajur. Penyempitan lajur ini bisa jadi menyebabkan kemacetan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/11/30/18035621/pelebaran-trotoar-disebut-sebabkan-kemacetan-pemprov-dki-jalan-kaki-agar

Terkini Lainnya

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari Sebelas RT di Tanah Tinggi Masuk dalam Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke