Salin Artikel

Warga Cideng Tolak Loksem JP 47 karena Tak Dilibatkan

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan lokasi sementara (loksem) JP 47 di RT 11 RW 06, Kelurahan Cideng, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat, mendapatkan penolakan dari warga sekitar.

Loksem JP 47 diperuntukkan bagi pedagang kelas menengah berjualan yang dikelola oleh Suku Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Pusat.

Ketua RT 11 Susanto Solichin mengatakan Sudin PPKUKM Jakpus sejak awal tidak pernah melakukan sosialisasi ke warga sekitar terkait pembangunan loksem JP 47 yang berada di tengah lingkungan masyarakat.

"Tidak ada pembicaraan di awal, baik musyawarah atau meminta persetujuan warga RT 11 dan pengurus RT," ujar Susanto dikutip dari keterangannya, Senin (12/12/2022).

Hal lain yang membuat warga menolak, kata Susanto, adanya kesalahan teknis dalam pembangunan loksem JP 47 seperti didirikan di atas trotoar serta pembuatan saluran air yang tak sesuai standar dikhawatirkan menyebabkan banjir.

"Kesalahan teknis dalam pembangunan proyek itu sendiri mulai dari bangunan yang lebih tinggi 20 sampai 30 sentimeter di atas badan jalan," ucap Susanto.

"Lalu kalau nanti loksem permanen ini diaspal nanti tidak bisa dibersihkan, saluran air jadi macet di suatu hari dengan cepat," imbuh dia.

Susanto mengungkapkan warga RT 11 juga telah menempuh jalur audiensi ke Komisi B DPRD DKI Jakarta agar pembangunan loksem JP 47 itu dibatalkan.

Namun, menurut dia, audiensi tersebut belum membuahkan hasil untuk warga sehingga proses pembangunan loksem 47 terus berlanjut.

"Rekomendasi anggota dewan adalah untuk kembalikan fungsi seperti semula (taman), tapi apa hasilnya? (Pembangunan) terus dikebut dan diabaikan. Kalau anggota dewan saja diabaikan bagaimana kami rakyat?" kata Susanto.

Atas dasar tersebut, Susanto berharap, Sudin PPKUKM Jakpus segera membongkar bangunan loksem JP 47 setelah mendapatkan penolakan warga sekitar.

"Biarkan trotoar untuk pejalan kaki, taman sebagaimana fungsinya supaya anak-anak kecil dari lingkungan kami dan sekitar bisa menikmati taman, jangan dijadikan untuk kepentingan komersial," tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2022/12/12/09464361/warga-cideng-tolak-loksem-jp-47-karena-tak-dilibatkan

Terkini Lainnya

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke