Hal ini terlihat dari tumpukan sampah di tengah Jalan Raden Patah, Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, setiap malamnya.
Eko (53), salah satu warga Parung Serab, menyebutkan bahwa sebagian besar warga di sana membuang sampah di tengah jalan raya.
Namun, ia dan beberapa warga lainnya juga kerap memergoki pembuang sampah di lokasi itu adalah warga dari Tangerang Selatan.
"Pernah tuh waktu itu, ketemu orang yang buang sampah ternyata dari Tangerang Selatan, ya katanya sekalian lewat kerja, jadi bawa sampahnya dibuang di mari (Jalan Raden Patah)," sebut Eko di lokasi, Selasa (3/1/2023).
Volume tumpukan sampah di tengah jalan raya di sana terlihat lebih banyak daripada jalan-jalan lainnya.
Hampir sepanjang satu kilometer di jalan utama yang berbatasan langsung dengan Kota Tangerang Selatan itu terdapat titik-titik tumpukan sampah yang dibuang masyarakat.
Sampah yang dibuang di sana pun beragam. Ada sampah organik seperti sayur-mayur, buah dan makanan, ada pula tas, pakaian, pelepah pohon, dan lain sebagainya.
Sampah-sampah itu tidak hanya berasal dari sampah rumah tangga, tetapi juga para pedagang yang berada di sekitar lokasi.
Disebutkan Eko bahwa sebagian besar warga membuang sampah di sana pada malam menjelang dini hari.
Ada warga yang membuang sampah dengan sengaja di malam hari, tetapi ada juga yang membuang sampah sambil berangkat bekerja di pagi hari.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada tengah malam terlihat sekitar tiga kendaraan yang lewat dan sengaja mampir hanya untuk menaruh kantong plastik besar berisi sampah yang dibawanya.
Ada pula warga pengguna mobil pikap yang menurunkan sampah bawaannya di sana.
Saat siang hari, lokasi itu bersih dari tumpukan sampah-sampah karena langsung diambil oleh petugas kebersihan.
Menurut Eko, warga sekitar membuang sampah di tengah Jalan Raden Patah Ciledug karena tidak ada tempat pembuangan sampah umum di sekitar area tersebut.
"Sebenarnya warga banyak buang sampah di sini karena ya enggak ada tempat sampahnya," ujar Eko.
Ia berharap ada kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat terkait permasalahan sampah ini.
Pasalnya, jika terus dibiarkan, sampah-sampah tersebut merusak pemandangan, mengganggu kenyamanan pengguna jalan, mengeluarkan bau tak sedap bagi lingkungan, dan memicu banjir di lokasi sekitar.
"Iya mudah-mudahan pemerintah bisa bikin tempat sampah umum biar masyarakat bisa buang sampah di situ," ujar Eko.
"Masyarakatnya juga nanti buang sampah di tempatnya, enggak di sini lagi (tengah jalan raya)," tambah dia.
Selain itu, dia juga berharap agar ada solusi dan pengawasan lebih ketat lagi warga tidak lagi membuang sampah di tengah jalan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/03/12043971/sampah-menumpuk-di-tengah-jalan-raden-patah-ciledug-juga-kiriman-warga