Salin Artikel

Saat Kabel Semrawut di Jakarta Bikin Pemprov DKI Evaluasi BUMD

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemprov DKI Jakarta bakal mengevaluasi dua BUMD yang mendapat penugasan menata dan menurunkan kabel-kabel udara bagi dari program penataan sarana jaringan utilitas terpadu (SJUT).

Kinerja kedua BUMD yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan PD Sarana Jaya dinilai belum maksimal dalam penataan kabel semrawut di ibu kota.

Kedua BUMD tersebut ditugaskan oleh Dinas Bina Marga Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan penataan SJUT termasuk kabel semrawut di ibu kota sejak 2020.

Dari situs resmi Dinas Bina Marga DKI Jakarta disebutkan, lokasi penataan SJUT tersebar di beberapa wilayah DKI Jakarta.

Di wilayah Jakarta Selatan terdiri dari 20 ruas jalan dengan total panjang 72,2 kilometer.

Adapun Wilayah Jakarta Timur terdiri dari 10 ruas jalan dengan total panjang 43,2 km.

Sementara wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat, lokasi penataan SJUT terdiri dari 34 ruas jalan dengan total panjang 106,4 km.

Jakpro ditugaskan mengerjakan penataan SJUT di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Adapun PD Sarana Jaya mengerjakan penataan SJUT di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

Dikutip dari Kompas.id, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengakui capaian penugasan tersebut belum memenuhi target.

Dari catatan terakhir Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Jakpro sudah mengerjakan penataan sepanjang 25 km, sedangkan Sarana Jaya baru mengerjakan 1 km.

”Memang belum sesuai target. Makanya, nanti kami evaluasi,” kata Hari di Jakarta, Jumat (13/1/2022).

Evaluasi itu untuk melihat apakah BUMD tersebut tidak mampu lagi mengerjakan. Bisa juga karena memerlukan perubahan mekanisme pengerjaan, apakah dalam bentuk penugasan atau kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU).

Untuk penataan SJUT itu, kata Hari, kabel-kabel serat optik yang selama ini berada di udara akan diturunkan. Petugas menurunkan kabel-kabel serat optik itu ke bawah trotoar.

Penurunan dilakukan bersamaan dengan penataan trotoar atau revitalisasi trotoar. Dalam revitalisasi, Bina Marga DKI Jakarta juga membuatkan tempat bagi kabel-kabel (ducting) itu.

Dalam catatan, revitalisasi trotoar yang dikerjakan Dinas Bina Marga DKI Jakarta saat ini baru mencapai 30 persen dari total panjang trotoar di DKI Jakarta yang 2.600 km, di antaranya di Kemang, Satrio, Cikini, Salemba, Kramat, Kebon Sirih, dan Kebayoran Baru.

Trotoar yang belum direvitalisasi dan belum ada ducting, kabel-kabel bisa diturunkan sementara melalui lubang-lubang (manhole) yang sudah dibuat di trotoar.

”Yang penting, secara estetika kabel udara tidak boleh ada lagi. Yang ada nanti hanya satu tiang penerangan jalan umum atau PJU. Tiang-tiang lainnya kita cabut. Kita tiap hari mencabut hampir 400 tiang,” kata Hari.

Berita selengkapnya telah terbit di laman Kompas.id dengan judul "Dinas Bina Marga DKI Akan Evaluasi BUMD Pelaksana Penataan Kabel Utilitas"

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/13/23151271/saat-kabel-semrawut-di-jakarta-bikin-pemprov-dki-evaluasi-bumd

Terkini Lainnya

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet Buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Pemprov DKI Teken 7 Kerja Sama Terkait Proyek MRT, Nilai Kontraknya Rp 11 Miliar

Megapolitan
Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Penampilan TikToker Galihloss Usai Jadi Tersangka, Berkepala Plontos dan Hanya Menunduk Minta Maaf

Megapolitan
4 Pebisnis Judi 'Online' Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

4 Pebisnis Judi "Online" Bikin Aplikasi Sendiri lalu Raup Keuntungan hingga Rp 30 Miliar

Megapolitan
Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Penganggur di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke