Salin Artikel

Penemuan Kerangka Manusia di Rorotan, Diduga Perempuan yang Hilang hingga Kecurigaan Alami Kekerasan

Korban diduga adalah seorang perempuan berinisial I (30), yang ditemukan warga dalam kondisi tinggal kerangka di semak-semak.

Kakak sepupu korban bernama Marjan (40) berujar, penemuan jenazah korban berawal ketika beberapa anak bermain burung di dekat tempat kejadian perkara (TKP).

"Jadi pertama ada anak-anak lagi main burung. Anak-anak lapor ke kepala sekuriti," ujar Marjan saat ditemui di kediamannya di Rorotan, Selasa (24/1/2023).

Setelah menerima laporan tersebut, petugas sekuriti langsung menduga jenazah yang ditemukan ialah anggota keluarga Marjan yang selama ini menghilang.

Dugaan ini makin menguat ketika mereka menemukan perhiasan yang biasa dikenakan oleh korban.

"Ciri-cirinya juga sama apa yang dimaksud, yakni perempuan, pakai kalung, anting, dan cincin," imbuh Marjan.

Hilang sejak Desember 2022

I diketahui telah menghilang sejak 26 Desember 2022. Marjan mengaku telah melaporkan hilangnya I kepada polisi pada 29 Desember 2022.

Namun, korban belum juga ditemukan selama pencarian hampir satu bulan. Marjan bersama keluarganya justru mendapatkan kabar bahwa I diduga tewas dan ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka.

"Saat ditemukan korban sudah habis, istilahnya dari kepala udah enggak ada dagingnya, sudah enggak kelihatan rupanya," tutur Marjan.

Sempat alami depresi

Menurut Marjan, adik sepupunya itu dikenal pendiam. Beberapa waktu ke belakang, baru diketahui bahwa I mengalami depresi ringan saat masih bekerja di salah satu bank.

"I depresi sejak dia bekerja waktu itu jadi karyawan bank. Dia mengundurkan diri, kurang tahu kalau tanggalnya lupa," ungkap Marjan.

Semenjak itulah, lanjut Marjan, korban I kerap menunjukkan perilaku aneh. Misalnya, I kerap pergi sendirian tanpa tujuan dan arah yang jelas.

"Dia jalan enggak ada tujuannya. Pernah sekali waktu itu dia lagi mandi, tiba-tiba langsung lari aja," tutur Marjan.

"Enggak jauh ditemukannya, karena pas dia lari cuma berapa puluh meter, terus ditemukan lagi," sambung dia.

I juga beberapa kali menghilang usai meninggalkan rumah. Marjan menuturkan, meski I hilang, dia selalu dapat kembali ditemukan.

Akan tetapi, saat hilang pada 26 Desember 2022, I tak pernah lagi terlihat sosoknya.

"Diduga hilang karena hilang ingatan. Jadi pergi saja, dia enggak tahu arah pulang," imbuh Marjan.

Setelah hilang, akhirnya pihak keluarga menyebar pamflet berisi foto serta identitas korban di wilayah Bekasi dan Jakarta Utara. Keluarga juga melaporkan hilangnya I kepada polisi.

"Kurang lebih melapor dua hari setelah kehilangan, melapor ke Polsek. Saya suruh adik saya lapor ke Polsek Cilincing," sebut Marjan.

Keluarga pun mencari ke Dinas Sosial di Bekasi hingga Jakarta, tetapi tidak menemukan I.

Jenazah yang diduga adik sepupunya itu, kata Marjan, masih berada RS Polri Kramatjati untuk diotopsi.

Terkini, pihak keluarga juga menunggu hasil otopsi guna mengetahui apakah jenazah itu merupakan I yang hilang.

"Semalam kerangkanya dibawa ke sana, Kramatjati, otomatis keluarga nunggu besoknya untuk datang jam 09.00 WIB sampai keluar hasilnya," pungkas Marjan.

"Ikhlas dan tabah. Yang penting udah ketemu, udah ada kepastian gitu," kata Ahmad di RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa.

Ahmad mengunjungi rumah sakit untuk mengantar anaknya melakukan tes DNA. Tes DNA dilakukan di Gedung DVI untuk mengidentifikasi identitas kerangka.

Ahmad mengungkapkan, keluarga belum bisa memastikan identitas kerangka manusia tersebut. Sebab, belum diketahui pasti kapan hasil tes DNA akan keluar.

"Tadi kata polisi masih menunggu pihak forensik juga," ungkap Ahmad.

Meski ikhlas, Ahmad mengaku masih tidak yakin kerangka tersebut adalah istrinya yang menghilang.

"Saya enggak yakin. Sampai sekarang masih enggak yakin," ujar Ahmad.

Namun, Ahmad tidak menampik bahwa perhiasan yang ditemukan di lokasi penemuan kerangka cocok dengan perhiasan milik istrinya.

Jika benar kerangka itu adalah kerangka I, Ahmad meyakini ada unsur kekerasan yang dilakukan kepada korban.

Sebab, kata dia, posisi kerangka dan perhiasan tidak dalam jarak yang berdekatan.

"Posisi emas dan rangka jenazah terpisah. Perhiasan lain kayak cincin dan kalung enggak ada di tempat," papar Ahmad.

"Sepertinya jenazah enggak berbusana. Kalau pakai busana, enggak mungkin (kondisi jenazah) dalam sebulan sudah rusak," imbuh dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/25/07381451/penemuan-kerangka-manusia-di-rorotan-diduga-perempuan-yang-hilang-hingga

Terkini Lainnya

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke