Salin Artikel

6 Tahun Tertipu Wowon dkk hingga Setor Rp 288 Juta, TKW Aslem: Saya Pulang Tak Bawa Apa-apa...

Perempuan yang sebelumnya bekerja di Dubai, Uni Emirat Arab, itu rutin menyetorkan uang karena termakan iming-iming pelaku yang mengaku mampu melipatgandakan uang.

"Saya pulang (ke Indonesia) enggak bawa apa-apa, cuma bawa tas sama baju," ujar Aslem di Mapolda Metro Jaya, Kamis (26/1/2023) malam.

Aslem mengaku mengetahui praktik penggandaan uang tersebut dari rekannya, yakni Yeni, yang juga istri dari salah satu tersangka pembunuhan berantai, M Dede Solehudin (35).

Setelah mengetahui itu, Aslem mengaku rutin menyetorkan uang setiap bulan kepada para pelaku, selama enam tahun bekerja di Dubai.

Total uang yang disetorkan Aslem diperkirakan mencapai Rp 288 juta.

Sementara itu, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menjelaskan bahwa para korban rutin mentransfer uang karena terpedaya iming-iming tersangka Wowon alias Aki.

Kepada korban, Wowon acap kali menyampaikan pesan-pesan dari sosok bernama Aki Banyu yang disebut memiliki kemampuan supranatural.

"Jadi Wowon itu sebelumnya selalu memberikan iming-iming, janji-janji akan ada kekayaannya dari tokoh Aki Banyu ini yang ternyata tokoh fiktif," kata Panjiyoga.

Setelah pulang ke Indonesia pada akhir 2022, Aslem menanyakan keberadaan uang yang selama ini disetorkan kepada Dede.

Namun, Aslem malah diminta Dede untuk datang ke Cianjur, Jawa Barat. Saat itu, Aslem juga diminta tidak memberitahukan keberadaannya kepada siapa pun.

Permintaan itu tidak langsung dilakukan Aslem.

Aslem mengurungkan niatnya berangkat ke Cianjur sampai akhirnya tersiar kabar bahwa Wowon, Dede, dan Solihin alias Duloh (64) ditangkap atas aksi pembunuhan berencana.

"Kalau saya kemarin tanggal 28-29 Desember 2022 pergi ke Cianjur ketemu Dede, mungkin nasib saya enggak akan ada di sini, beda lagi ceritanya," kata Aslem.

"Bahkan pas awal Januari, setelah tanggal 28-29 Desember saya pun berencana untuk balik lagi ke Cianjur kalau belum kasus ini terungkap," sambung dia.

Aslem pun berharap kasus penipuan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Wowon dkk bisa diusut tuntas agar tidak ada lagi korban-korban lainnya.

"Semoganya ini jadi pelajaran buat semuanya supaya tidak ada lagi korban selanjutnya," pungkas dia.

Para korban di Bekasi diracun karena mengetahui penipuan dan pembunuhan yang sebelumnya dilakukan Wowon, Dede, dan Duloh di Cianjur.

Dalam aksinya, para pelaku mencampurkan pestisida dan racun tikus ke dalam kopi.

Tiga korban tewas akibat mengonsumsi kopi beracun itu, yakni Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).

Mirisnya, Ai Maimunah merupakan istri Wowon sendiri, sedangkan dua korban tewas lain adalah anak Ai Maimunah dengan mantan suaminya.

Sementara itu, satu korban berinisial NR (5) yang sempat kritis adalah anak kandung Wowon dan Ai Maimunah. NR selamat karena hanya menyesap sedikit kopi beracun.

Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang sudah melakukan penipuan dan pembunuhan.

Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan.

Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi.

Dari penelusuran penyidik, terdapat lima korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu (2), dan Farida.

Kemudian, terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat.

Kini, Wowon, Solihin, dan Dede telah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka sementara ini dijerat menggunakan Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) terkait pembunuhan berencana.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/01/27/10271941/6-tahun-tertipu-wowon-dkk-hingga-setor-rp-288-juta-tkw-aslem-saya-pulang

Terkini Lainnya

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Remaja yang Tewas di Hotel Senopati Diduga Dicekoki Ekstasi dan Sabu Cair

Megapolitan
Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Pintu Air Bendung Katulampa Jebol, Perbaikan Permanen Digarap Senin Depan

Megapolitan
Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Masih Banyak Pengangguran di Tanah Tinggi, Kawasan Kumuh Dekat Istana Negara

Megapolitan
Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Dinas SDA DKI: Normalisasi Ciliwung di Rawajati Bisa Dikerjakan Bulan Depan

Megapolitan
Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Warga Miskin Ekstrem di Tanah Tinggi Masih Belum Merasakan Bantuan, Pemerintah Diduga Tidak Tepat Sasaran

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke