Seusai Minan dikubur di tempat pemakaman umum (TPU) di kawasan Grogol, Depok, pihak keluarga dan tetangganya dibuat terkejut.
Sebab, tidak ada yang menyangka bahwa almarhum mempunyai uang yang jumlahnya begitu banyak.
Sepulang dari pemakaman, Minah, adik Minan, beserta keluarga dan tetangganya dikagetkan dengan temuan uang kertas dan logam di dalam tas milik Minan.
"Setelah almarhum dikubur, tas itu dibuka ramai-ramai. Masya Allah duit banyak banget, yang bantuin ngitung juga banyak banget," kata Minah, Senin.
Di dalam tas milik Minan itu, terdapat uang kertas pecahan Rp 2.000 hingga Rp 100.000 dan uang logam pecahan Rp 500 hingga Rp 1.000 dalam jumlah yang banyak.
Uang itu kemudian dihitung beramai-ramai oleh keluarga Minan dan tetangga hingga memakan waktu berjam-jam.
"Total (uang kertasnya) sekitar Rp 100 juta. Masih ada itu yang receh logam dihitung sekitar Rp 600.000," kata dia.
Terkait dengan banyaknya uang yang disimpan Minan di dalam tasnya, Minah mengaku bahwa itu merupakan pemberian orang yang dikumpulkan kakaknya.
Menurut Minah, Minan juga dikenal tak pernah jajan sehingga uang yang dikumpulkannya awet.
"Boleh (didapat dari) dibagi sama orang, nah terus dia (Minan) kumpulin. Makanya itu kalau ada yang bagi aja dia kumpulin sampai gempi (rusak) begitu karena enggak dijajanin," kata Minah.
Meski begitu, Minah tak mengetahui secara pasti sejak kapan kakaknya mulai mengumpulkan uang tersebut.
Minah hanya memperkirakan bahwa Minan telah mengumpulkan uang di dalam tasnya sejak 20 tahun lalu.
"Dari dulu, sudah 20 tahun. Semenjak emak saya meninggal kayaknya," ujar dia.
Dalam kenangan Minah, kakaknya memang dikenal tak pernah melepaskan tas dari punggungnya.
Kemudian Minah mengaku bahwa ia tidak pernah tahu dengan isi yang ada di dalam tas kakaknya itu sebelum meninggal.
"Itu mah saya enggak tahu, baru ketahuannya pas tadi aja, itu yang ngitung pokoknya banyak banget dah," imbuh dia.
Setelah dikumpulkan, uang ratusan juta rupiah milik Minan rencananya akan dipakai untuk berbagai hal yang baik, mulai dari biaya pengajian, berkurban hingga disumbangkan.
"Buat pengajian sampai tujuh hari, terus 40 hari, terus mau berkurban atas nama dia (Minan) sama mau bikin makam," ujar Minah.
Selain itu, sisa uang yang ada nantinya juga akan disumbangkan ke masjid dan anak yatim piatu.
Minah meyakini uang yang disimpan Minan bisa menjadi tabungan buat kakaknya di akhirat kelak.
"Kalau ada lebih, sisanya saya mau zakatin ke anak yatim piatu, sama sumbangin ke masjid, karena itu buat dia nanti di akhirat. Saya mah ikhlas dunia akhirat," tutur Minah.
Sebagai informasi, Minan ditemukan meninggal dunia oleh warga berinisial A sekitar pukul 10.20 WIB, Senin.
Saat itu, saksi merasa curiga karena posisi korban terlihat hanya duduk bersandar di depan SPBU.
Setelah dicek warga, ternyata korban sudah meninggal. Kepolisian Resor (Polras) Metro Depok menyatakan, Minan diduga tewas akibat sakit.
Kesimpulan itu berdasarkan pemeriksaan terhadap jasad Minan oleh tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) pada Senin (13/2/2023).
"Dari hasil inafis tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Dan Minan meninggal dikarenakan sakit," kata Kasie Humas Polres Metro Depok AKP Elni Fitri saat dikonfirmasi, Selasa (14/2/2023).
(Penulis: M Chaerul Halim | Editor: Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Ihsanuddin, Irfan Maullana).
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/15/06060011/fakta-meninggalnya-odgj-di-depok-dari-simpan-uang-rp-100-juta-hingga