JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu pengurus RT 015 RW 003 Taman Harapan, Kelurahan Cawang, bernama Aji mengungkapkan, banyak rumah di bantaran Kali Ciliwung dibiarkan kosong oleh para pemiliknya imbas banjir parah.
Rumah-rumah itu dibiarkan kosong karena terdampak lebih parah saat banjir tiba daripada deretan rumah yang letaknya berada di dataran yang lebih tinggi.
"Kalau banjir parah, atap lantai dua bisa kerendam itu," ungkap dia di Taman Harapan, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (22/2/2023).
Lantai satu pada rumah-rumah itu pun kerap dipenuhi lumpur. Para pemilik akhirnya lelah karena harus selalu membersihkannya.
Fondasi bangunan juga mulai kurang memadai karena terus terpapar air, sehingga ada bagian-bagian bangunan yang terbuat dari kayu sudah lapuk dan hancur.
Bahkan, ada pula beberapa bangunan yang roboh akibat banjir.
A adalah salah satu warga yang masih bertahan tinggal di dekat bantaran kali.
Menurut dia, sempat ada periode ketika rumah-rumah di sekitarnya dikontrakan oleh para pemiliknya sebelum dibiarkan kosong.
"Rumah kosong itu tadinya ada yang dikontrakkan, yang punya mungkin di RT sebelah atau gimana. Dulu ramai," kata A.
Banjir membuat para penghuni rumah di dekat bibir kali sulit mencari akses keluar, terutama jika terjadi saat hari kerja.
Volume banjir yang lebih tinggi pun dapat menyulitkan mereka untuk mengungsi.
"Jadi udah ngontrak, mau berangkat kerja juga susah karena enggak ada akses, jadi mending pindah," jelas A.
"Yang punya, tadinya tinggal di situ. Rumahnya dikontrakkan (tapi kurang peminat). Makanya jadi kontrakan setan," imbuh dia.
Aji menambahkan, perumahan di belakang masih ramai hingga awal 2021. Pada saat itu, mulai terlihat orang-orang meninggalkan area.
Ia menegaskan, para penghuni membiarkan rumah mereka kosong dan terbengkalai karena sudah lelah akan banjir, bukan karena pembebasan lahan terkait normalisasi Kali Ciliwung.
Untuk Aji sendiri, rumahnya kebetulan berada sekitar 50-60 meter dari bantaran kali. Banjir parah dapat membuat kediamannya terendam 4-5 meter.
Kawasan bantaran kali meninggi
Selain air, banjir yang melanda kawasan RW 03 juga membawa tanah dan lumpur. Walhasil, bantaran kali tampak lebih tinggi hingga cukup menggunung.
Dahulu, tanah di bantaran kali rata dengan lantai perumahan di bagian belakang kawasan Taman Harapan.
Saat ini, tanah di bantaran Kali Ciliwung sudah menjadi gundukan hingga setengah menutupi pintu dan jendela belakang rumah-rumah di sana.
Saat ini, sebagian besar rumah di dekat bantaran kali sudah tidak dihuni. Selain karena kondisi tersebut, juga karena bangunan yang mulai rusak.
"Dulu pas saya kecil, di sini (bantaran kali) pada suka main bola. Ada ayunan juga. Cuma karena tanah semakin naik karena tumpukan lumpur, jadi terbengkalai (areanya)," kata Aji.
Sebagai informasi, Taman Harapan di Kelurahan Cawang menjadi salah satu area yang terdampak pembebasan lahan terkait normalisasi Kali Ciliwung.
Ada beberapa RT di RW 003 yang terdampak pembebasan lahan, yakni RT 002, RT 004, dan RT 006.
Kemudian RT 007, RT 008, dan RT 015. Aji berujar, yang paling banyak terdampak pembebasan lahan adalah warga di RT 015.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/02/24/06420781/banyak-rumah-dibiarkan-kosong-di-bantaran-kali-ciliwung-di-cawang-karena