JAKARTA, KOMPAS.com - Anang, salah satu teman kuliah Yusi, mengungkapkan bahwa ia dan kawan-kawan lainnya terkejut mendengar kabar perempuan tewas dibunuh lalu dicor.
Adapun Yusi adalah salah satu korban pembunuhan di Bekasi Utara bersama dengan salah satu teman mengajinya, Heni.
"Silaturahim terakhir (dengan korban) beberapa bulan yang lalu. Ada acara reunian," ujar dia usai pemakaman Yusi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Malaka, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (1/3/2023).
Saat terakhir kali bertemu dengan Yusi, Anang mengungkapkan bahwa teman kuliahnya itu dalam keadaan sehat.
Itulah yang membuat Anang beserta teman-teman kuliah Yusi tidak menyangka akan adanya kabar buruk yang beredar.
"(Kabar yang didapat) enggak jauh beda sama yang di berita. Tapi kami (tetap) enggak habis pikir. Kok bisa. Kaget kami semua," ujar dia.
Bukan orang bermasalah
Anang mengungkapkan bahwa Yusi bukanlah seseorang yang bermasalah.
Semasa hidupnya dan sepanjang Anang mengenal korban, Yusi adalah orang yang baik.
"Baik sekali selama kami kenal, dari zaman kuliah dulu sampai sekarang, puluhan tahun kemudian," tutur Anang.
Ketika mendapat kabar bahwa teman kuliahnya menjadi korban pembunuhan, Anang langsung mengunjungi rumah duka pada Selasa (28/2/2023).
Meski jenazah masih berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Anang tetap berada di rumah Yusi hingga malam hari.
"Kemarin sampai malam. Kalau tadi pagi, langsung datang ke makam, enggak ikut menshalati karena enggak keburu ke sana," pungkas dia.
Yusi, salah satu korban pembunuhan di Bekasi Utara, dimakamkan di TPU Malaka, Duren Sawit, Jakarta Timur, di makam yang sama dengan ayahnya.
Prosesi pemakaman dimulai pukul 09.26 WIB ketika peti yang mengangkut jenazah Yusi mulai diturunkan dari mobil jenazah.
Sebelumnya diberitakan, warga di Bulak Sentul, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa, digegerkan oleh pria berinisial P alias Permana yang bunuh diri.
Permana diduga mengakhiri hidupnya usai membunuh dua orang korbannya. Dua korban itu diduga dicor oleh Permana menggunakan semen.
Nyawa Permana tak tertolong setelah dia menyayat urat nadinya sendiri. Permana dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke RSUD Kota Bekasi, Senin (27/2/2023) malam.
Seorang warga yang juga petugas keamanan di lingkungan sekitar yakni Adi (54) mengatakan, Permana diduga membunuh seseorang lalu mengecor korbannya di dalam rumah kontrakan.
Sebab, pada Minggu (26/2/2023), terduga pelaku sempat membeli semen dan pasir setelah ia terlibat cekcok soal utang piutang dengan dua orang terduga korban.
"Yang meninggal datang mau nagih utang, mungkin cekcok. Tetangga dengar suara gaduh, terus setelah itu curiga melihat dia beli semen satu sak sama pasir waktu hari Minggu sore," ucap dia.
Kapolsek Bekasi Utara Kompol Arwan mengonfirmasi bahwa korban dari Permana diduga dua orang dan dicor menggunakan semen.
Setelah jenazah diangkat, bau busuk langsung tercium begitu jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulan.
Dua jenazah itu langsung dimasukkan berdampingan ke dalam satu unit mobil Suzuki APV.
Di halaman rumah yang menjadi TKP, terlihat ada bekas galian sisa semen berikut dengan pasir dan batu split.
Terlihat juga ada satu unit sepeda motor Yamaha Lexi bernomor polisi B 4967 KMI terparkir di halaman rumah.
Jenazah Yusi dan Heni diangkut dari rumah yang disewa Permana menuju RS Polri Kramat Jati pada 11.27 WIB.
Mereka tiba di RS Polri Kramat Jati pada pukul 12.14 WIB.
Pada saat itu, mereka sempat dibiarkan berada di dalam mobil jenazah yang terparkir di depan Gedung Instalasi Kedokteran Forensik.
Mereka telah dibungkus dalam kantong jenazah berwarna oranye dan ditaruh secara bertumpuk.
Pada pukul 12.54 WIB, pihak RS mulai memasukkan jenazah secara satu per satu ke dalam Gedung Instalasi Kedokteran Forensik.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/01/14211621/teman-kuliah-kaget-dengar-berita-2-wanita-dibunuh-lalu-dicor-di-bekasi