JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Rumah Sakit Polri Brigjen Hariyanto mengatakan, proses identifikasi korban meninggal dunia dalam kebakaran Depo Pertamina Plumpang akan terus berlangsung hingga dua pekan.
Dia pun meminta doa agar proses identifikasi berjalan lancar dan jenazah bisa kembali ke keluarga.
"5 sampai 14 hari (ke depan), doakan," ujar Hariyanto saat ditemui di RS Polri Bhayangkara Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (4/3/2023).
Hariyanto mengatakan, proses identifikasi ini memakan waktu lama karena petugas perlu mencocokan data yang ada dengan keluarga. Proses ini pun harus dilakukan dengan prinsip kehati-hatian.
"Ini kan mencocokan ya, jadi kalau yang dicocokkan belum ketemu ya belum bisa nyambung, belum bisa kamu rilis," imbuhnya.
"Kan prinsipnya identifikasi ini adalah kehati-hatian. Identifikasi ini memang luar biasa harus sesuai dan benar," tambah dia.
Hariyanto berujar, sampai sekarang sudah ada 10 keluarga yang telah memberikan sampel untuk nantinya dicocokan dengan jenazah.
Sementara dua korban yang telah berhasil diidentifikasi, akan dikembalikan ke keluarga. Dua korban itu adalah Fahrul Hidayatulah (28) dan Muhammad Bukhori (41).
"Jadi prosesnya saat ini keluarga sedang dihubungi dan nanti setelah keluarga dihubungi keluarga, kamu panggil disini kemudian kami akan serahkan," ujar Hariyanto.
Sebagai informasi, kebakaran di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.
Api pertama kali dilaporkan muncul pada pukul 20.11 WIB, berasal dari ledakan pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo.
Kebakaran tersebut diketahui terjadi pada pukul 20.11 WIB dan pemadaman dinyatakan selesai pada 02.19 WIB.
Sebanyak 52 unit mobil pompa dan 260 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api di kawasan depo dan pemukiman warga yang ikut terbakar.
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/04/20244061/polri-identifikasi-korban-kebakaran-depo-pertamina-plumpang-sampai-14