Salin Artikel

Melihat Surga Baju "Branded" Bekas di Pasar Senen, Tempat Mereka yang Hobi "Thrifting"...

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Senen, selalu menjadi salah satu lokasi primadona bagi warga Jakarta, khususnya yang mencari baju bekas.

Tempat ini pun terkenal di kalangan semua umur khususnya anak muda pemburu baju impor branded bekas.

Pantauan langsung Kompas.com, toko-toko yang menjual baju branded bekas ini terletak di lantai II Blok III kawasan Pasar Senen.

Ketika tiba di lantai tersebut, beberapa penjual mulai aktif menawarkan barang dagangannya kepada pembeli yang datang.

"Yuk kemejanya murah nih tiga Rp 100.000," lantang salah satu pedagang untuk menarik pembeli.

Terlihat, barang-barang bekas yang dijual hampir semua jenis baju dari berbagai merk kelas dunia yang terdiri dari, kemeja flanel, kemeja slim fit, kaos, celana jeans, baju dress, serta beberapa model jaket.

Bahkan, ada beberapa toko yang menjual jas panjang bekas dengan bahan yang lembut untuk kebutuhan kantor.

Harga yang ditawarkan setiap toko pun hampir seragam. Mulai dari kaos yang dibanderol seharga Rp 35.000, serta kemeja yang merupakan brand mahal seperti Tommy Hilfiger dengan Rp 350.000.

Salah satu pedagang bernama Fajar (26) mengatakan, perbedaan harga tersebut tergantung kualitas dari barang yang ia jual.

"Apalagi tergantung kondisi barang ya, kalau size gede sekali pun barang jelek kita jual mahal enggak mungkin. Kualitas tetap nomor satu," ujarnya saat ditemui Kompas.com, Rabu (8/3/2023).

Ia pun menjual barang dengan harga berbeda-beda. Hal itu pun tergantung dengan brand yang ia jual.

"Paling murah Rp35.000, jual tiga Rp100.000. Kalau dapat brand bagus kadang Rp200.000 sampai Rp250.000. Enggak tentu," terangnya.

Sama halnya dengan pemilik salah satu toko bernama Budi (28). Pembeli yang kebanyakan datang ke tokonya tidak mencari brand tertentu. 

"Sebenarnya kebanyakan orang yang enggak fanatik brand ya. Kebanyakan beli biasa. Justru yang fanatik brand itu malah jarang. Soalnya kalau kita fokus di brand kan paling (dapat) berapa biji," papar dia.

"Kita jual sesuai kualitas aja. Kalau enggak bagus ya kita bilang enggak," terang Budi.

Ia menuturkan, pembeli tidak mencari brand tertentu saat berbelanja di sana. Kualitas barang masih yang paling utama.

"Karena pehobi itu enggak signifikan nyari brand tertentu. Yang dicari itu enggak mesti ada," pungkas dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/09/06000071/melihat-surga-baju-branded-bekas-di-pasar-senen-tempat-mereka-yang-hobi

Terkini Lainnya

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor Ditembak Polisi karena Melawan Saat Ditangkap

Megapolitan
Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Warga Cilandak Tangkap Ular Sanca 4,5 Meter yang Bersembunyi di Saluran Air

Megapolitan
Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Dijanjikan Diberi Pekerjaan Usai Ditertibkan, Jukir Minimarket: Jangan Sekadar Bicara, Buktikan!

Megapolitan
Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan 'Study Tour' Harus Dihapus

Soal Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pengamat Pendidikan : Kegiatan "Study Tour" Harus Dihapus

Megapolitan
FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

FA Nekat Bunuh Pamannya Sendiri di Pamulang karena Sakit Hati Sering Dimarahi

Megapolitan
Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Minta Penertiban Juru Parkir Liar Dilakukan secara Manusiawi, Heru Budi: Jangan Sampai Meresahkan Masyarakat

Megapolitan
Tabrak Separator 'Busway' di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Tabrak Separator "Busway" di Buncit, Pengemudi: Ngantuk Habis Antar Katering ke MK

Megapolitan
Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Pemkot Depok Janji Usut Tuntas Insiden Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana di Subang

Megapolitan
Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Dibawa ke Pamulang untuk Kerja, FA Malah Tega Bunuh Pamannya

Megapolitan
Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Dishub DKI Bentuk Tim Gabungan untuk Tertibkan Parkir Liar

Megapolitan
Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke