JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolsek Koja AKP Anak Agung Putra Dwipayana mengungkapkan bahwa GM (24) sering mengancam kekasihnya, FS (21), bahwa ia akan bunuh diri.
Ancaman tersebut dilakukan oleh GM sebelum ia ditemukan tewas tak bernyawa dan tergantung di rumah kontrakannya di Jalan Lagter, Lagoa, Koja, Jakarta Utara pada Kamis (23/3/2023) sekitar pukul 20.30 WIB.
"Jadi, FS sering diancam bahwa GM ini mau bunuh diri," ungkap Agung saat dihubungi Kompas.com pada Jumat (24/3/2023).
FS mengancam bunuh diri karena FS tidak memenuhi kemauan GM yang memintanya datang ke kontrakan.
Karena sering mendapatkan ancaman serupa, FS berpikir GM hanya menggertak dan dia memilih untuk tetap bekerja.
"Karena kerja, FS enggak bisa, dia enggak bisa meninggalkan pekerjaan, (akhirnya) diancam," kata Agung.
Sepulang kerja dan setelah shalat tarawih, FS yang didampingi oleh kakak sepupunya ini menyambangi GM di kontrakan.
"Itu kakak sepupunya FS. Karena kan cewek takut juga, sudah sering diancam. Makanya didampingi oleh kakak sepupunya. Takutnya ada apa-apa," tutur Agung.
Namun, begitu tiba di rumah kontrakan GM, pria itu sudah ditemukan tidak bernyawa dalam posisi gantung diri dengan sebuah tali.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu. Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup.
Anda tidak sendiri. Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
https://megapolitan.kompas.com/read/2023/03/24/11350381/sebelum-mengakhiri-hidup-pria-ini-sering-ancam-bunuh-diri-ke-kekasihnya