Salin Artikel

Banyak Pembeli Menyelak, Pedagang Takjil Mangga Besar Sampai Buat Nomor Antrean

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang Takjil yang viral di Mangga Besar, Tri (45) sempat mengaku kebingungan saat terjadi saling serobot antrean antar pembeli dalam kondisi ramai.

Ia pun akhirnya membuat nomor antrean untuk para pembeli. Hal itu bertujuan agar pembeli tidak saling menyelak antrean.

"Itu (nomor antrean) baru banget dibuat. Supaya netralisir, kan biasanya pembeli berbondong-bondong bahkan ada yang menyelak. Jadi kami enggak bisa bergerak," ujar dia saat ditemui Kompas.com, Senin (3/4/2023).

"Kami akhirnya coba pakai nomor antrean ini," tambah dia.

Tri mengatakan bahwa sebelum ia menerapkan nomor antrean, banyak pembeli yang marah-marah karena saling selak.

Bahkan, antar pembelinya pun sempat adu mulut karena tak terima terselak antreannya.

"Sebelumnya pembeli banyak yang marah-marah melulu. Itu sistemnya dulu ada yang keduluan, yang sudah datang lama jadi belakangan gitu dilayaninya," kata dia.

"Banyak adu mulut, jadi kita enggak enak. Akhirnya cari solusi, pakai nomor antrean ini," tambah dia.

Pantauan langsung Kompas.com di Jalan Raya Mangga Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023), sejumlah pembeli tampak mengerubungi gerobak takjil Tri yang tersedia di depan Apotek Bintang Semesta itu.

Lima pedagang sibuk melayani masing-masing pesanan pembeli.

Singkong gula merah, biji salak, sagu rangi, ubi, kolak pisang, es buah, dan lain-lain, menjadi menu takjil yang ada di gerobak dagangan itu.

Satu plastik berisi takjil dijual seharga Rp 15.000. Pembeli bisa mencampur semua menu manisan yang tersedia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2023/04/03/22315311/banyak-pembeli-menyelak-pedagang-takjil-mangga-besar-sampai-buat-nomor

Terkini Lainnya

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Enam Parpol di Depok Sepakat Bentuk Koalisi Sama-Sama, Bakal Usung Sekda Supian Suri di Pilkada

Megapolitan
2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

2 Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Tundukkan Kepala Saat Dihadirkan di Konferensi Pers

Megapolitan
Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Pengendara Minta Pemerintah Cari Solusi Atasi Kemacetan di Tanjung Priok

Megapolitan
Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Penyesalan Pembunuh Paman di Pamulang: Kok Saya Bisa Sampai Segitunya...

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Bakal Maju di Pilkada Bogor, Sespri Iriana Jokowi: Elektabilitas Saya Terus Mengejar Petahana

Megapolitan
Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Parkir Liar Sulit Ditertibkan, Pengamat: Masalah Konsistensi dari Aparat di Lapangan

Megapolitan
Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Pasang Foto Perempuan di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Jebak lalu Peras Korban

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Sespri Iriana Jokowi Optimistis Diusung Parpol untuk Maju pada Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Pilkada DKI Jalur Independen Dinilai Sepi Peminat karena Beratnya Syarat Dukungan

Megapolitan
Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Maju Pilkada Jakarta, Dharma Pongrekun: Dukungan Rakyat yang Menitipkan Masa Depannya

Megapolitan
Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Gunungan Sampah Longsor, TPA Cipayung Depok Sudah Tutup 2 Hari

Megapolitan
Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Soal Wacana Juru Parkir Liar Minimarket Diberi Pekerjaan, Pengamat: Lebih Baik Dijadikan Jukir Legal

Megapolitan
Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Walkot Tangsel Sebut “Study Tour” ke Luar Daerah Bisa Diganti Kegiatan Sosial

Megapolitan
Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Kumpulkan 749.298 Dukungan Warga untuk Pilkada DKI, Dharma Pongrekun: Kuasa Tuhan

Megapolitan
Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Menurut Pakar, Dua Hal Ini Bikin Cagub Independen DKI Jakarta Sepi Peminat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke